Widget HTML Atas

Pahlawan Dari Sumatera Utara


pariwisataSUMUT.Net - Pahlawan Dari Sumatera Utara berperan dalam hal membebaskan penindasan di wilayah kedaulatan Negara Indonesia (NKRI). Para pahlawan yang telah gugur tersebut kini banyak digunakan sebagai nama jalan, institusi pendidikan, monumen, dll untuk mengenang jasa dan pengorbanan yang mereka berikan. 

Berikut 6 pahlawan dari Sumatera Utara beserta biografinya:

Raja Sisingamangaraja XII
Berasal dari keturunan marga Sinambela (Toba). Sisingamangaraja amatlah dihormati oleh bangsa Batak. Kepercayaan akan kekuatan yang dimiliki serta perjuangan yang dilakukannya dalam mengusir penjajah menjadi kebanggan bagi masyarakat Batak. Raja Sisingamangaraja memiliki gelar Raja Patuan Bosar Ompu Pulo Batu. Raja ke 12 ini naik tahta pada 1876 menggantikan sang ayah, saat itu juga terjadi agresi militer Belanda yang menuntut Raja Sisingamangaraja XII untuk berkorban.

Mayjen TNI D.I Panjaitan
Peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan G 30 S PKI merupakan peristiwa sejarah yang hingga saat ini masih dikenang oleh bangsa Indonesia. Mayjen TNI D.I Pandjaitan adalah salah satu dari sekian banyak korban pada masa itu. Mayjen TNI DI Panjaitan dijuluki sebagai pahlawan revolusi. 

H. Adam Malik
Meski jalur pendidikan yang ditempuhnya secara otodidak, Adam Malik membuktikan bahwa menjadi seorang yang besar tidak harus menempuh pendidikan tinggi. Adam Malik merupakan salah satu pahlawan dari Sumatera Utara, beliau menjadi wakil presiden ke 3 di Indonesia. Lahir di Pematang Siantar pada 22 Juli 1917, Adam Malik menduduki beberapa jabatan penting di Indonesia.

Jendral TNI A.H Nasution
Lahir dan besar di Kota Nopan, Sumatera Utara tepatnya pada 2 Desember 1928, Jendral TNI AH Nasution merupakan salah satu target pada G 30 S PKI tatkala beliau menduduki jabatan sebagai Mentri Pertahanan Republik Indonesia. Jend TNI A.H Nasution dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta setelah wafat pada umur 81 tahun.

Kiras Bangun Garamata
Merupakan ulama dari Tanah Karo yang berperan besar dalam hal menggalang pasukan lintas agama untuk mengusir penjajah. Pasukan lintas agama yang beliau himpun berasal dari Aceh dan Sumatera Utara. Disebut Pasukan Urung, pasukan ini beberapa kali mengadakan perang gerilya dan perang terbuka dengan Belanda hingga kemudian Bangun Garamata beserta dua orang anaknya diasingkan oleh Belanda ke Cipinang.

Letjen TNI Djamin Gintings
Dinobatkan sebagai pahlawan nasional dari Sumatera Utara pada tahun 2014, Letjen TNI Djamin Gintings adalah seorang politikus dan juga petinggi TNI yang menentang penjajah. Djamin Gintings lahir pada 12 Januari 1921 di Karo - Sumatera Utara. Saat ini di Kab Karo terdapat sebuah museum bernama Museum Djamin Gintings yang didirikan untuk mengenang perjuangan Djamin Gintings.

Masih sangat banyak pahlawan dari Sumatera Utara yang belum dianugerahi sebagai pahlawan nasioanl. Namun demikian, perjuangan dan pergerakan yang mereka lakukan untuk menentang penjajah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia patut kita hargai dan banggakan.