Widget HTML Atas

Liang Boru Natumandi Di Tapanuli Utara


pariwisataSUMUT.Net - Liang Boru Natumandi adalah objek wisata sejarah dan budaya di Kabupaten Tapanuli Utara. Kabupaten yang beribukotakan Tarutung ini sarat dengan destinasi wisata yang akan mengupas tentang sejarah, mitologi dan budaya Batak Toba.

Tarutung, kota yang dikenal karena dinginnya udara dan kopi, minuman sejuta umat melegenda hingga ke pelosok negeri. Tarutung juga dikenal sebagai pusat pekabaran injil pertama di tanah Batak. Nomensen dari Bukit Siatas Barita berjanji untuk membawa bangso Batak masuk ke dalam agama nasrani. Sebab itulah kenapa banyak ditemukan objek wisata berbau wisata religi untuk umat kristen di kabupaten ini sebut saja Salib Kasih Tarutung yang sudah dikenal semenjak lama. Namun objek wisata budaya dan sejarah Liang Boru Natumandi akan memberi kamu warna berbeda

Liang Boru Natumandi belum banyak diketahui oleh masyarakat luas terutama mereka yang berdomisili diluar dari Kabupaten Tapanuli Utara. Namun bagi marga Batak: Hutabarat dan Simangunsong, tentu sudah tahu karena liang (gua) ini adalah salah satu peninggalan bersejarah terkait habatakon terutama Marga Hutabarat. 

Baca juga artikel menarik kami lainnya:
Makam Raja Sisingamangaraja

Mitologi Liang Boru Natumandi Hutabarat.
Secara singkat, kisah tentang Boru Natumandi dimulai ketika gadis jelita ini mengikat janji dengan Mangunsong, karena adat, akhirnya mereka memutuskan untuk kawin lari. Sepeninggal Boru Natumandi, ia sengaja membawa padi yang bulirnya dijatuhkan sepanjang perjalanan mereka sebagai tanda kemana Natumandi pergi. Kedua orangtuanya akhirnya mengikuti tanda tersebut dan sampai di satu lubang kecil dan tidak mungkin manusia bisa lewat. Namun kedua orangtua Natumandi percaya, mereka setiap hari mengunjungi lubang tersebut hingga pada satu ketika mereka menemukan kendi dan pesan bahwa di dalam kendi tersebut adalah mahar (sinamot) pernikahan Natumandi dan Mangunsong. Sayangnya kedua orangtua Natumandi tidak dapat memenuhi janji untuk tidak membuka kendi tersebut sampai di hari ketujuh. Ketika dibuka, mereka terperanjat karena kendi tersebut berisi emas batangan namun seketika berubah menjadi kunyit. Janji tak bisa dipenuhi dan bala pun hadir, Natumandi dan Mangunsong berubah menjadi ular, ternyata selama pertemuan kedua sejoli tersebut, Mangunsong kerap berubah menjadi ular karena ia memiliki kesaktian untuk melakukan hal itu. Dan setiap kali ingin bertemu dengan Natumandi ia terbiasa melewati lubang dimana titik akhir bulir padi yang sengaja dibuat Natumandi berakhir. Karena kedua orangtua Natumandi tidak dapat memenuhi janji, maka Natumandi dan Mangunsong harus utuh menjadi ular.

Liang Situmandi terletak di Desa Hutabarat Banjar Nauli. Sebuah desa di wilayah kabupaten Tapanuli Utara. Hingga saat ini banyak pengunjung datang, pada umumnya mereka percaya bahwa dengan kunjungan tersebut mereka dapat menemukan jodoh. Nah travelers, apalagi kamu yang jomblo ngenes mungkin ada baiknya bila berkunjung ke Liang Situmandi. Salam Sejuta Manikam Pariwisata Sumatera Utara.