Widget HTML Atas

Si Pinggan dan Si Losung, 2 Danau 'Tersembunyi' di Sumatera Utara

Tidak banyak yang tau jika Humbang Hasundutan punya 2 tempat wisata alam tersembunyi di Sumatera Utara. Minimnya informasi serta kurangnya geliat media sosial mungkin menjadi alasan mengapa 2 danau bernama Tao Si Losung (Silaban) dan Tao Si Pinggan di Kabupaten Humbahas ini belum banyak mendapatkan kunjungan.


Pesona Danau Si Pinggan dan Si Losung

Danau yang masing-masing memiliki luas sekitar 2 hektar ini berlokasi di desa berbeda, Tao Si Losung di Desa Silaban sedangkan Tao Si Pinggan berada di Desa Pargaulan. Namun, kedua tempat wisata Humbahas ini terletak di wilayah administratif Kecamatan Lintong Nihuta, Sumatera Utara.

1. Danau Si Pinggan

Di kelilingi pepohonan Cemara, Si Pinggan kini digunakan sebagai pengairan sawah oleh penduduk setempat. Suasana di sini cukup adem karena Humbahas memang terkenal dengan udara dinginnya. Letaknya persis di tepi jalan raya sehingga tak sukar untuk ditemukan.


Sayangnya, danau ini tidak terlalu terawat, terlihat berkembangnya tumbuhan mendong di sepanjang sisi danau, sejenis tumbuhan yang biasa digunakan untuk anyaman tikar.

2. Danau Si Losung

Hanya memerlukan waktu perjalanan sekitar 15 menit dari Tao Si Pinggan terdapat Tao Si Losung. Danau ini sering juga disebut dengan penamaan berbeda yakni Tao Silaban dan Tao Lobutala.


Keadaan alam di tempat ini tidak jauh berbeda dengan danau sebelumnya, sama-sama asri namun lebih terawat. Terdapat sebuah kedai kopi menghadap Tao Si Losung dan kerap digunakan sebagai tempat bersantai.

Akses Menuju Lokasi

Dari ibukota Humbahas, Dolok Sanggul, jarak tempuh ke Si Losung dan Si Pinggan berjarak sekitar 11.9 km. Bisa menggunakan transportasi baik roda 2 juga 4. Kondisi jalannya cukup baik.

Legenda 'Sejarah' Danau Si Losung dan Si Pinggan

Berdasarkan turi-turian (legenda) masyarakat setempat, Tao Silosung dan Tao Sipinggan ini berawal dari pertikaian antara 2 pria yang masih bersaudara yakni Datu Dalu (Marga Pasaribu) dan Sahang Maima atau Sangmaima (Marga Lubis)

Tak dapat dilerai, pertengkaran mereka terus berlanjut. Aksi saling serang demi merubuhkan lawan pun tidak kunjung berhenti karena keduanya diwarisi kekuatan serupa dari sang ayah.
Pada akhirnya, mereka melemparkan 2 benda yang akrab dengan kehidupan tradisional Batak yakni Losung (Lesung) dan Pinggan (piring).


Losung yang dijadikan alat oleh Datu Dalu kemudian dilemparkan ke arah Sangmaima. Sayang, lesung itu tidak kena sasaran malah jatuh ke desa dimana Sangmaima Tinggal. Lokasi jatuhnya Losung itu pun membentuk Tao Silosung

Sangmaima yang ingin melakukan balas dendam pun mengambil pinggan (piring). Tak butuh waktu lama, ia melakukan hal serupa, melempar pinggan ke arah abangnya. Sayang, lemparan melesat jauh dan kemudian menjadi Tao Sipinggan.

Baca juga artikel menarik lainnya:
10 Tempat Wisata di Kabupaten Humbang Hasundutan
Bakkara dan Pesona Si Raja Batak di Humbang Hasundutan

Penduduk di sekitar mempercayai jika kedua danau tersebut bersatu, maka akan menimbulkan bencana.

Kedua danau di atas sebenarnya belum ditetapkan sebagai destinasi pariwisata oleh Pemkab Humbahas, tetapi nilai historis Si Pinggan dan Si Losung mungkin menjadi pesona tersendiri untukmu mengunjungi 2 danau tersembunyi di Sumatera Utara ini (AN/GFN/PSN).