Pulau Salah Nama
Pariwisata
Sumut
Di pelabuhan Tanjung Tiram – Batubara, sebuah perjalanan untuk menguak keindahan Pariwisata Kabupaten Batubara dimulai. Dengan tas rangsel berukuran sedang, saya berjingjit hati-hati menaiki kapal yang akan membawa kami menyebrang ke destinasi wisata bahari andalan di Sumatera Utara. Rasa tak sabar mulai bergelora dan panas terik matahari seolah mengajak saya untuk bersyukur atas keindahan alam Indonesia.
Di pelabuhan Tanjung Tiram – Batubara, sebuah perjalanan untuk menguak keindahan Pariwisata Kabupaten Batubara dimulai. Dengan tas rangsel berukuran sedang, saya berjingjit hati-hati menaiki kapal yang akan membawa kami menyebrang ke destinasi wisata bahari andalan di Sumatera Utara. Rasa tak sabar mulai bergelora dan panas terik matahari seolah mengajak saya untuk bersyukur atas keindahan alam Indonesia.
Pukul
08.00 kapal mulai bergerak, nahkoda mengarahkan laju kapal membelah lautan.
Mata tak berhenti menatap keindahan pantai yang terlihat begitu menggoda dari
kejauhan. Beberapa burung camar terbang mengiri kapal, kemudian ia menukik dan
berhenti diatas gundukan pasir putih ditengah laut. Wow……!! This is amazing,
wajah-wajah traveler berseri-seri, mereka melepas senyum dan bahagia. It’s
gonna be a nice trip.
Satu
jam perjalanan laut, di kejauhan Pulau Salah Nama menyambut dengan memamerkan
pesonanya. Gundukan warna hijau menutupi hampir keseluruhan pulau. Berbeda
sekali dengan pulau Berhala yang sudah saya pernah kunjungi. Satu setengah jam
kemudian kami tiba dan saat kapal mulai berlabuh tanpa sabar saya segera
melompat dan menginjakkan kaki di pulau Salah Namo. I wanna be the first person
who stand on the white beach sand. J
Selain pulau Salah Nama masih ada pulau lain bernama Pulau Pandang dan Pulau Datuk. Bila hendak ke pulau Pandang maka anda membutuhkan waktu sekitar 1 jam lagi berlayar di tengah laut. Sayangnya pulau yang satu lagi yakni Pulau Datuk kini telah dimiliki oleh pemerintah Malaysia. Menurut seorang bintara AL pulau itu dulunya tak memiliki status yang jelas. Sebagai pulau terluar, ketiganya memang rentan akan konflik. Belajar dari pengalaman yang sudah-sudah maka pemerintah Indonesia menempatkan mariner dan bintara di pulau tersebut untuk menjaga keamanan dan kedaulatan RI.
Asal Usul Pulau
Salah Nama
Tidak
hanya anda, tetapi saya juga sedikit heran dengan penamaan pulau kecil yang
kini telah dikelola sebagai resort oleh pemerintah daerah kabupaten Batubara
ini. Usut punya usut ternyata pemberian nama tersebut tidak lain karena
bentuknya maaf mirip dengan
vagina. Penduduk local yang biasa melaut
dan mencari ikan disekitar akhirnya memberikan nama yang merujuk pada istilah
berbau tidak sopan. Lama kelamaan masyarakat mulai berfikir ulang hingga mereka
memutuskan untuk mengganti nama pulau nan indah tersebut dengan Pulau Salah
Nama karena nama saat pulau itu ditemukan tidak cocok. Sedikit lucu juga,
Snorkling
Time
Enjoy
the beauty of depth sea, but wait!! Kenapa harus menyelam bila melihat dari
permukaan saja sudah cukup? Berbekal satu set alat snorkeling saya mulai
memasukkan inci demi inci kaki kedalam air laut di pantai yang jernih. Wow,
ikan ikan hias berenang kesana kemari tanpa rasa takut sedikitpun, mungkin saya
dianggap ikan biasa yang hanya bisa mengapung saja. Hehe. Terumbu karang dank
oral meliuk-liuk manja mengikuti arus bawah laut. But anyway guys! Bagi kamu
yang hobby diving mungkin perlu tahu bahwa ikan biasanya selalu mengikuti arus
air laut untuk menghemat tenaga alias energi, Jadi tidak salah dong kalau ikan
bisa disebut sebagai traffic light di kedalaman laut.
Fishing Time
Both
Pandang and Salah Namo island well known as best fishing spot in North Sumatera.
Tak perlu heran bila melihat jumlah visitor kedua pulau tersebut adalah para
wisatawan yang hobby memancing. Spot Fishing terbaik di Sumatera Utara ini
memang menjadi daya tarik tersendiri. Berhubung saya tidak tahu bagaimana
caranya memancing dengan baik dan benar maka saya hanya bisa memandangi mereka,
fisherman. Tak menunggu lama, seorang pemancing mulai menarik dan menaklukkan
ikan yang menyambar umpan mata pancingnya. Ia mengerahkan seluruh tenaga seraya
berteriak kegirangan, sejenak saya berfikir “If I Were You”. Seekor ikan
berukuran besar menggantung, sinaran matahari menerpa memberi efek alam, ikan
tersebut terlihat seperti permata berkilauan.
Night
Party
Actually
this was only a small night party, onggokan kayu bakar semakin menambah rasa
gerah. Entah kenapa, rasanya udara disekitar pulau Salah Namo terasa dingin dan
menusuk ke tulang. Barbeque mengandalkan ikan hasil tangkapan para pemancing
kini sudah disulap menjadi makanan dimalam hari. Meski hanya dengan bumbu
sederhana namun rasa ikan laut segar terasa nikmat dan menggugah selera. Pekat
malam beradu bintang - bintang dilangit mulai menampakkan keindahannya. So
wonderful…….
Sunrise
Moment
Enjoy
your morning time, see the sun rise and magically it will rise your spirit,
tepat pukul enam pagi kami mulai melangkahkan kaki menelusuri jalan setapak
menuju titik tertinggi di pulau Salah Namo. Perlahan tapi pasti sang surya
mulai menampakkan diri dengan anggunnya. Warna-warni alam terpampang jelas
akibat sinar matahari, laut dikejauhan terlihat seperti emas cair. And I don’t
have much words to say, thank God for your great creation.
Setelah
makan siang, dengan berat hati akhirnya kami bersiap pulang. Rasa enggan
beranjak semakin menjadi-jadi tatkala melihat birunya laut dan putihnya pasir
sepanjang mata memandang. But we gotta go, this is the end of trip. Hanya saja
masih tersimpan keinginan dihati untuk kembali suatu saat lagi, hai……… pulau
Salah Namo, wait me back buddy. J
By: Antonius Naibaho