Widget HTML Atas

Inilah 11 Tari Tradisional Etnis Pakpak yang Perlu Diketahui

Pakpak sebagai suku etnis yang berasal dari Sumatera Utara memiliki kekayaan budaya cukup beragam, mulai dari adat-istiadat, kuliner hingga seni tari yang sampai saat ini masih kerap dijumpai di tengah-tengah masyarakat

Secara umum tari adat pakpak mengkisahkan tentang pola/tatanan hidup baik dalam hubungan antar sesama manusia dan juga alam. Setiap tari tradisional pakpak (dalam bahasa Pakpak disebut Tatak) yang menambah kekayaan pariwisata sumut ini selalu diiringi musik gendang atau odong-odong.

gadis pakpak - foto: medan foto
1. Dembas Simanguda
Tari Dembas Simanguda memiliki makna cukup menarik, menggambarkan sekelompok wanita yang meminta kepada Debata (Tuhan) agar hasil pekerjaan (pertanian) sesuai dengan harapan. 1 orang penari inti membawa dupa dengan asap kemenyan (pakpak: kemenjen) seraya menari. Tarian ini selalu diiringi oleh nyanyian Odong-Odong, berisikan puji-pujian dan permohonan kepada Mpung (Debata). Dari semua tarian Pakpak, Dembas Simanguda paling jarang ditampilkan karena tingkat kesulitan geraknya yang memuat gerak maknawi mimitif dan baku.

2. Menapu Kopi
Tari Menapu Kopi merujuk kepada kebiasaan para petani saat memetik kopi. Tari yang kerap dilombakan ini biasanya membutuhkan penari pria dan wanita. Bercerita tentang proses pemetikan, menutu (menumbuh) hingga menapi (menampi). Level tari Menapu Kopi berada pada rentang rendah hingga sedang serta lebih mengarah kepada orientasi.

3. Tatak Garo-Garo
Garo-Garo adalah sejenis burung yang banyak ditemukan di daerah Pakpak, Garo-Garo acap kali lewat di daerah pemukiman penduduk, mengepakkan sayap di udara tanpa berpindah tempat sehingga terlihat begitu anggun dan berani. Dari keunikan inilah Tatak Garo-Garo bermula. Jenis tari dengan gestur imitatif ini ditarikan oleh kaum hawa.

tari suku pakpak - image: medan foto
4. Tatak Muat Page
Muat Page berarti memanen padi, para penari "Muat Page" biasanya berpasangan laki-perempuan, namun bisa juga ditarikan oleh penari yang keseluruhannya wanita atau sebaliknya.

5. Tatak Manulangkat
Tak jauh beda dengan beberapa kabupaten lainnya di Sumatera Utara, Pakpak juga dikelilingi oleh Bukit Barisan sehingga berdampak pada topografi alamnya, memiliki beberapa sungai dan dihuni oleh ikan. Para kaum lelaki menangkap ikan dengan alat tradisional yang disebut Manulangat. Kebiasaan ini kemudian ditampilkan dalam sebuah tari khusus bagi pria.

Baca: Air Terjun Simbilulu di Pakpak Bharat

6. Tatak Balang Cikua
Keunikan serangga bernama Belalang Sembah sepertinya menarik perhatian orang Pakpak dan dijadikan sebagai tari tradisional. Dalam bahasa Pakpak, Belalang sembah dinamai Balang Cikua.

7. Tatak Renggisa
Tarian tradisional Pakpak romantis ini biasanya ditampilkan secara berpasangan yakni pria dan wanita. Bercerita tentang Renggisa, burung yang selalu berpasangan kemana pun pergi. Gerak stilatif pada Tatak Renggisa mengibaratkan pasangan muda-mudi yang tengah dilanda asmara.

8. Tintoa Serser
Tidak jauh berbeda dengan Tari Memuat Page, Tintoa Serser juga berasal dari unsur hidup masyarakat Pakpak yang umumnya adalah petani padi. Perbedaannya terletak pada gerakan kaki yang lincah dan gesit.

tari tradisional pakpak - image: medan foto
9. Tatak Memuro Page
Ada juga Tari Memuro Page, mengkisahkan muda-mudi Pakpak yang menjaga lahan pertanian padi dari hama (burung).

10. Tatak Mengera-Era
Tari tradisional Pakpak ini hanya ditampilkan di acara-acara seremonial misalnya penyambutan tamu yang dianggap penting atau di saat penyelenggaran event. Mengera-Era hanya boleh ditarikan oleh 1 orang pria saja.

Baca juga: Viral Nih! Pemandian Lau Timah di Dairi

11. Tatak Nantampuk Emmas
Legenda Nantampuk Emmas cukup populer bagi etnis Pakpak. Bercerita tentang seorang gadis yang memiliki paras menawan namun tidak bisa berjalan. Gadis berru (sebutan marga untuk perempuan) Angkat ini dinikahi pria bermarga Saraan yang tidak tahu kondisi Nantampuk Emmas sebenarnya hingga pada suatu ketika, Nantampuk Emmas dipulangkan ke keluarganya sehingga menyulut pertikaian antara kedua belah pihak.

Selain 10 tari tradisional Pakpak di atas, masih ada tatak lainnya yakni Kipudung, Ranggo Jodi, Mengindangi, Mrgraha, Kuda-Kuda, Menganjaki Takal-Takal, Mocak, Nandorbin dan Mendedah.(Antonius Naibaho/PSN)