Mengenal Solu Bolon Batak Di Danau Toba
Setiap etnis memiliki tradisi turun temurun di suatu daerah, hanya saja tak banyak warisan berupa tradisi tersebut dapat dipertahankan dan seterusnya dilestarikan. Fenomena ini menyebabkan hilangnya unsur-unsur dari kebudayaan. Oleh karena itu perlu adanya menumbuhkan kebesaran hati untuk ikut serta melestarikan budaya yang kita miliki.
Solu Bolon adalah kapal besar di kawasan Danau Toba, hanya dimiliki oleh orang-orang besar saja kala itu dan pada umumnya berstatus raja yang memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat disebuah huta (desa). Kapal tradisional Batak ini mampu menampung puluhan orang. Fungsi Solu Bolon adalah sebagai alat transportasi.
Tradisi Solu Bolon
Merantau merupakan bagian tak terpisahkan dari orang Batak. Hal ini dapat kita saksikan dari rumah tradisional Batak, dimana terdapat ukiran atau gambar cicak. Gambar tersebut bermakna bahwa orang Batak dapat dijumpai dimana saja. Tidak seperti sekarang, dahulu setiap anak yang ingin merantau baik itu untuk tujuan pendidikan atau hendak mencari pengalaman keluar dari pulau Samosir maka akan diantar menyebrang danau Toba menggunakan Solu Bolon seraya diiringi tabuhan Gondang, sebagai harapan agar kelak si anak dapat berjuang dan diberkati oleh Debata Mula Jadi Nabolon.
Lomba Perahu Tradisional Solu Bolon
Festival Danau Toba, sebuah event pariwisata terbesar di kawasan danau Toba di setiap perhelatannya selalu menambahkan Lomba Solu Bolon sebagai sub-event untuk melestarikan tradisi lokal, masyarakat Batak sehingga dapat menumbuhkan kecintaan terhadap budaya masyarakat Batak itu sendiri. Berkaitan dengan daya tarik minat wisatawan, lomba Solu Bolon juga tentu menjadi atraksi budaya unik di Sumatera Utara.
Solu Bolon Simatupang
Solu Bolon Simatupang merupakan wujud dari keinginan keturunan Raja Simatupang untuk menghormati leluhur melalui pembuatan Solu Bolon Simatupang. Proses pembuatannya sarat dengan angka tiga dan tujuh. Dimana diresmikan pada tanggal 23 Desember 2013 dengan jumlah Solu Bolon sebanyak 7 buah. 333 orang menggotong Solu Bolon dari tempat pembuatan. Acara peresmiannya dihiasi dengan 3.333 buah ulos yang ditenun oleh 77 orang keturunan Simatupang. Dibangun juga rumah doa yang disekitarnya ditanam 7.777 buah serta 3.333 buah salapa.
Solu Bolon, peninggalan bersejarah bagi bangsa Batak tentu sangatlah berarti, melalui sejarah kita akan selalu teringat darimana kita berasal dan siapa kita sesungguhnya sehingga akan timbul rasa cinta terhadap budaya Batak (Oleh: Antonius Naibaho)