Widget HTML Atas

Mengenal Gorga Seni Ukir dan Lukis Dari Suku Batak


pariwisataSUMUT.Net Kesenian dan kebudayaan Batak telah menjadi ikon dari Sumatera Utara. Keunikan disetiap element tersebut tentu saja telah membuat banyak orang tertarik, sebut saja ulos yang kini telah melengenda atau kebudayaan Mangokkal Holi terkait upacara/ritual budaya kematian bagi masyarakat yang lebih bangga bila disebut Bangso Batak. Bagaimana dengan Gorga?

Gorga disematkan pada seni ukir, ya karena pada zaman dulu, gorga adalah motif yang digunakan bangso Batak untuk menghiasi rumah adat, alat music dan pelbagai benda lainnya. Namun saat ini, gorga telah diaplikasikan dengan cara yang lebih sederhana, tidak hanya sebagai motif ukir namun juga motif lukis. 


Tonton Video Sejarah Dan Asal Usul Suku Batak Berikut


Masyarakat batak terkenal dengan lambang 3 warnanya, yakni merah, putih dan hitam. Sebab itulah kita kerap menemui ketiga warna tersebut disetiap hasil karya seni suku Batak. Warna ini memiliki makna tersendiri bagi suku Batak sehingga diberi nama khusus yakni Bonang Manalu (bonang narara, bonang na bontar dan bonang na birong). Ketiga warna ini pulalah yang kerap digunakan bagi suku Batak dalam pembuatan Gorga.

Kayu Ingul biasanya ditemukan di kawasan tropis, tumbuhan ini banyak berkembang di kawasan Sumatera Utara terutama Danau Toba. Kayu Ingul memiliki ciri khas yang unik serta ketahanan terhadap berbagai situasi dan kondisi. Kayu Ingul tidak hanya dapat bertahan dari teriknya matahari akan tetapi juga dari derasnya air hujan. Seperti yang kita ketahui, kawasan Samosir cukup panas bila di siang hari dan cukup dingin pada malam hari. Kayu Ingul inilah yang digunakan oleh masyarakat Batak sebagai bahan dasar untuk pembuatan Gorga.

Seni ukir dan lukis ini kini telah banyak digunakan pada design-design rumah, pakaian dan juga media promosi yang berkonten habatakon, seperti pada flyer diatas. Gorga cukup menarik, meski hanya menggunakan 3 warna saja, Gorga memiliki nilai yang cukup tinggi dalam hal kesenian.