Widget HTML Atas

Kidu-Kidu, Kuliner Khas Dari Tanah Karo

TravelingMedan/Lia – Hal pertama yang membayang dibenak anda ketika melihat kidu-kidu, kuliner khas dari tanah Karo – Sumatera Utara ini adalah “geli” atau bahkan ada juga yang berkata jijik. Tetapi mungkin anda akan berubah 360 derajat apabila sudah mulai mencicipi.


Lidah memang tak pernah berbohong, sesuatu hal yang terlihat menarik belum tentu memiliki cita rasa yang enak, begitu juga sebaliknya. Jadi mata adalah alat indera manusia yang kerap menipu. Tipuan tersebut juga menjajal dunia kekulineran, kecuali anda memang food traveler sejati. Now lets try this one..!!

Kidu-Kidu adalah makanan yang terbuat dari ulat sagu, namun banyak juga yang menamainya ulat Bagong. Memiliki nama latin rhynchophorus ferruginenus, hewan ini kerap ditemukan pada bagian dalam pohon Aren. Pada umumnya ulat sagu akan sangat berkembang di pohon Aren yang sudah mati. Ulat sagu adalah larva yang berasal dari kumbang, tetapi bukan Kumbang biasa. Jenis Kumbang yang memiliki kepala berwarna merah ini kemudian bertelur, nah telur tersebut kemudian berkembang hingga menjadi ulat dewasa.

Manfaat Ulat Sagu
Ulat sagu ternyata memiliki khasiat dan manfaat yang banyak, oleh karena itu pula hewan ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat di kawasan Asia seperti Indonesia dan Malaysia.
1. Ulat Sagu bermanfaat sebagai penambah stamina, karena memiliki kadar asam amino yang tinggi. Menurut penelitian, asam amino pada telur kalah dengan asam amino yang terdapat pada ulat sagu.
2. Ulat sagu memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi juga, sehingga dipercaya mampu memberikan asupan tenaga yang tinggi.

Kuliner Karo itu bernama Kidu-Kidu
Sejak jaman dahulu kala, Kidu-kidu sudah dikonsumsi oleh masyarakat etnik di kabupaten Karo. Namun pada kenyataannya makanan ini juga banyak dikonsumsi oleh masyarakat dari kabupaten Simalungun dengan nama berbeda yakni: hidu

Cara Pengolahan
Cara pengolahan kidu-kidu tidaklah seribet memasak makanan tradisional lain. Anda hanya memerlukan bumbu biasa seperti bawang merah dan putih, cabai, tomat, minyak makan dan garam. Apabila anda hendak merasakan khasnya, jangan lupa tambahkan juga beberapa butir buah Andaliman.

Bersihkan ulat sagu dengan air, kemudian masukkan kedalam bumbu yang tengah digoreng dalam kuali. Tunggu hingga beberapa saat hingga ulat sagu terlihat menguning dan siap untuk disantap. Kidu-kidu biasanya menjadi tambul (makanan penyelia) untuk minuman khas Batak, tuak. Akan tetapi makanan ini juga dapat anda jadikan sebagai lauk nasi. Bila anda hobby memasak, tentu anda akan memiliki kreasi sendiri untuk mengolah makanan dari bahan ini. Try to enjoy it.

Salam peduli Pariwisata Sumut/ Lia N