Widget HTML Atas

Menelusuri Wisata Kampung Bali di Kabupaten Langkat

Langkat adalah sebuah kabupaten yang berada di Sumatera Utara, sebuah daerah yang dulunya terkenal sebagai wilayah kesultanan Melayu. Tidak hanya itu, sebagian dari kabupaten Langkat juga dikenal sebagai tanah Karo.

Namun ada satu hal yang menarik, keberadaan Kebudayaan Hindu Bali tentu saja menjadi magnet berbeda. Siapa sangka? Sumatera Utara menyimpan berbagai keberagaman budaya.


visitlangkat.wordpress.com
Taukah anda bahwa bali di Sumatera Utara tidak hanya identik dengan Serdang Bedagai, Desa Pegajahan. Silahkan menelusuri kabupaten Langkat. Terdapat masyarakat Bali yang telah lama tinggal di desa Paya Tusam, Kecamatan Wampu.

Untuk sampai disini, anda membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam perjalanan dari Kota Medan melalui rute Medan, Binjai dan kemudian sila arahkan kemudi anda ke Kecamatan Selesai. Perjalanan menuju Desa Paya Tusam memang tidak begitu mulus, aksesibilitas menuju lokasi belum cukup memadai, sarana transportasi adalah momok mendasar bagi setiap traveler yang ingin berkunjung ke suatu daerah.

Namun bagi anda petualang sejati, tentu pernah mendengar pepatah: perlu perjuangan untuk mendapatkan berlian asli.


Sejarah Keberadaan Masyarakat Bali di Langkat Sumatera Utara

Bencana alam yang menimpa Bali begitu terasa, perekonomian di segala aspek terdera, masyarakat Bali banyak menderita kala itu. Pemerintah tidak tinggal diam, berbagai upaya dilakukan untuk meringankan beban mereka, diantaranya adalah dengan mengadakan transmigrasi ke luar pulau Dewata.

Pulau Sumatera tentu saja menjadi salah satu tujuan transmigran mengingat sumber daya alam dan luas lahan yang memadai sebagai tujuan. Jadilah masyarakat Bali diarahkan menuju Kabupaten Langkat.

Baca juga artikel menarik lainnya:
10 Alasan Mengapa Kamu Harus Berkunjung ke Sumatera Utara
Bukit Doa Huta Ginjang, Wisata Religi Bagi Umat Nasrani

Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat Bali berpegang teguh pada agama yang dianutnya dari daerah asal yakni Hindu. Mereka berinisiatif untuk membangun pura di Langkat sebagai tempat peribadatan. Gayung bersambut, pura yang kini menjadi daya tarik bagi wisatawan didirikan.


Sama halnya dengan umat Hindu lainnya dibelahan dunia, masyarakat Bali yang menetap di Langkat juga melakukan berbagai ritual agama dapat anda saksikan disetiap hari besar agama, ngaben misalnya.

Waktu berlalu, Bali telah kembali seperti sedia kala, sebagian besar dari para transmigran telah kembali ke Bali namun sebagian lagi telah memantapkan hati untuk tetap tinggal. Mereka yang memilih untuk menetap ini terus menjaga kebudayaan dan agama yang mereka bawa. Hal ini tentu saja memperkaya khasanah kebudayaan Sumatera Utara, wujud peradaban masyarakat yang hidup berdampingan tanpa memandang suku, agama dan ras yang berbeda, wonderful Indonesia.