Tanjung Balai dan Pelabuhan Teluk Nibung
Travelingmedan/profile/antz
- Tanjung Balai, memiliki peranan
penting terhadap transportasi laut di provinsi Sumatera Utara sejak bada ke –
19 pelabuhan Teluk Nibung telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Tanjung
Balai. Ketika zaman penjajahan Belanda, pelabuhan tersebut telah digunakan oleh
perusahaan kapal dari negara tersebut yang dikenal dengan nama KPM (Konklijke
Paketvaart Maatschappi). Teluk Nibung juga digunakan oleh perusahaan kapal
bernama bernama Horrison And Crossfield Trading yang beroperasi di provinsi
Sumatera Utara. Keduanya memiliki peranan penting terhadap sektor transportasi
laut di Sumatera Utara.
Tanjung Balai, which
has a very important role in water transportation, it surrounded by sea. Since
the 19th century, Teluk Nibung port has been part of Tanjung Balai.
Municipality, it was also used by the Dutch Shipping company known as KPM
(Konklijke Paketvaart Maatschappi). It was also by the shipping company called Horrison
And Crossfield Tradingwhich operated in North Sumatra. Both companies were the
main transportation for various types of plantation crops in North Sumatra.
Pelabuhan Teluk Nibung
masih digunakan sebagai pusat distribusi barang oleh masyarakat Labuhan Batu
dan kepulauan Riau. Tanjung Balai memiliki jalur yang penting dalam hal export
dan import hasil bumi dan laut dari kabupatean Asahan juga Labuhan Batu yang
kemudian dikirim ke negara Malaysia dan Singapura.
The port us still fully
used as a center of distribution of goods for the eastern beach society of
Labuhan Batu and Riau Islands. Tanjung Balai’s location is very important
because of the port of Teluk Nibung which export and imports plantations
products and seafood from the sub division of Asahan and Labuhan Batu, Much of
it is sent to Malaysia and Singapore.
Tanjung Balai, sebuah
kota dengan produksi ikan, terkenal dengan berbagai macam hasil tangkapan laut.
Ikan tersebut dikonsumsi oleh konsumen lokal dan juga dikirim ke Malaysia dan
Singapura. Untuk rekreasi, tersedia boat yang biasa disebut “taxi air” dan dapat
digunakan untuk menyebrangi sungai Silau dan Asahan, Ada beberapa rumah makan
yang menyediakan menu makanan laut di tepi sungai, sebagai tambahan kawasan
sungai Asahan dan Teluk Nibung telah digunakan sebagai kawasan industri seluas
500 hektar.
Tanjung Balai, a fish
producing town, is famous for its sheels. The fish are consumed by local
consumers and also sent to Malaysia and Singapore. For recreations, it provides
boats called “water taxi” which are available for recreation and can be used to
cross the Silau and Asahan rivers. It also provides express boats to Tanjung
Balai/Teluk Nibung and port Klang. There are several restaurants providing
seafood which can be eaten on the bank of the river. In addition, the area
around Asahan river bank and Teluk Nibung has been set aside as industrial area
with 500 hectares.
(writer: Lia N & Antonius
Naibaho)