Widget HTML Atas

Sejarah Marga Batak ( Tarombo Batak )


pariwisataSUMUT.Net - Batak, sebuah suku di Provinsi Sumatera Utara yang pada umumnya bermukim di Kabupaten Samosir, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Simalungun, Mandailing Natal, Karo, Dairi dan Pakpak Bharat.  Jumlah marga Batak diperkirakan lebih dari 300 marga, setiap marga tersebut berasal dari wilayah asal yang berbeda.

Tarombo Batak
Sejarah marga Batak atau Tarombo Batak dirunut berdasarkan asal muasal orang Batak, Menurut kepercayaan yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Batak, Suku Batak berasal dari sejarah Raja Batak yang pada mulanya tinggal di lereng Pusuk Buhit. Oleh karena itu pula Pussuk Buhit, gunung di sekitar kawasan Toba dipercaya sebagai asal-muasal suku Batak.
Raja Batak memiliki 2 putra yakni Guru Tatea Bulan dan Raja Isumbaon. Guru Tatea Bulan beranakkan 5 orang putra dan 4 orang putri dari isterinya yang bernama Si Boru Baso Burning. Dari keturunan-keturunan tersebut kemudian bermunculan marga-marga di Tanah Batak yang kemudian menyebar hampir keseluruh kawasan provinsi Sumatera Utara.

Padan Dalam Suku Batak
Padan adalah istilah dalam suku marga Batak dengan garis keturunan yang berbeda. Dalam suku batak terdapat istilah samarga (satu marga). Padan muncul karena adanya kesepakatan diantara dua atau lebih marga Batak yang berikrar untuk menganggap satu sama lain sebagai satu keluarga. Padan ini membuahkan perjanjian tidak akan saling melakukan pernikahan diantara mereka.

Sebagai contoh, Naibaho marpadan dengan Sihombing Lumban Toruan. Keduanya berasal dari nenek moyang berbeda dan tidak ada ikatan secara umum. Namun karena semenjak nenek moyang kedua marga berikrar/berjanji untuk tidak saling menikah maka hingga kini marga Naibaho dan Sihombing Lumban Toruan dilarang menikah satu sama lain. ( Lia N )