Tari Tradisional Batak Tortor Sawan
Tortor Sawan merupakan tarian yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Tortor Sawan dahulunya hanya diadakan pada saat-saat tertentu saja.
Sejarah Tortor Sawan berasal dari seorang raja
Batak yang merupakan keturunan dari silsilah tarombo Guru Tatea Bulan. Di dalam mimpinya sang saja
melihat bahwa kasawan Pusuk Buhit (Puccuk Buhit) akan mengalami keruntuhan.
Tersadar, sang raja Batak kemudian memanggil panglima Ulubalang untuk
menafsirkan arti dari mimpi tersebut. Namun sayangnya sang panglima tidak tahu.
Sang panglima kemudian meminta
sang raja agar mengartikan mimpi tersebut saat bulan Samisara atau bulan
purnama. Sang raja Batak semakin resah karena permintaan tersebut tentu saja
akan menunggu waktu lama. Sebab itu pula panglima menyarankan agar sang saja
menghadirkan dukun wanita atau dalam kebudayaan Batak disebut Sibaso Bolon.
Bersama enam perempuan lainnya,
Sibaso Nabolon Panurirang Pangarittari memulai ritual untuk menangkal hal-hal
buruk. Sibaso Nabolon yang masih perawan beserta ke-enam gadis menjinjing
mangkuk atau sawan dikepala disertai alunan Gondang Batak. Percikan air dari
ketujuh gadis mengitari sepanjang sisi desa sambil menari untuk mengusir
roh-roh jahat.