Yuk Menjadi Travel Writer
pariwisataSUMUT.Net - Oleh: Antonius Naibaho
Travel writer adalah salah satu profesi yang saat ini banyak
digeluti, menjadi travel writer sudah tentu menyenangkan karena anda bisa
membuahkan hasil dari setiap perjalanan wisata yang anda lakukan. Travel writer
sebenarnya sudah ada semenjak industri perjalanan wisata itu ada, akan tetapi
seiring perkembangan waktu, profesi sebagai penulis semakin bertumbuh.
Padanan Travel Writer berasal dari dua suku kata yakni
travel yang berarti perjalanan (wisata) dan writer yang berarti penulis. Kedua
kata tersebut berasal dari bahasa Inggris. Dengan kata lain, travel writer
memiliki pengertian penulis perjalanan wisata. Pada realitanya, penulis wisata
itu terdiri dari beberapa jenis dan sepadan dengan jenis wisata yang kerap
dijalaninya misal: food traveler,
heritage traveler dan lain-lain namun diantara itu tentu yang paling banyak
adalah mix traveler, berarti tidak terlalu fokus pada satu jenis wisata saja. Traveling
is not limited, gitu kalau kata orang bijak.
Travel writer biasanya mempublikasikan tulisan perjalanan
wisata yang dijalaninya melalui dua metode yakni cetak dan digital. Tetapi
sehubungan dengan jaman serba digitalisasi yang membuat dunia semakin sempit (dalam
ranah ilmu komunikasi disebut one village) tentu buku digital (e-book) lebih
diminati. Ada juga sebenarnya profesi yang hampir sama dengan travel writer
yaitu travel blogger. Bedanya adalah travel blogger lebih banyak menulis
pengalaman wisatanya di blog baik itu yang gratisan maupun berbayar. For your
information, pengguna blog semakin banyak untuk saat ini, kalau kamu belum
memiliki, silahkan dicoba. Mulai dari yang gratisan aja dulu seperti blogger,
wordpress atau tumblr. Nah para travel writer biasanya juga menggunakan blog
sebagai wadah untuk menumpahkan kesan dan pesan perjalanan wisata mereka dan
ada juga yang membukukan isi dari blog pribadi yang sudah diisinya. It means
they do two things in different way but for one purpose, writing!
Menjadi seorang travel blogger tentu saja tidak memerlukan
keahlian khusus, kamu hanya perlu belajar untuk mengolah kata-kata dan
menentukan draft penulisan. Banyak yang menyukai pola penulisan secara
sistematis, tetapi banyak juga para travel blogger yang anti main-stream loh.
Ada yang menggunakan bahasa gaul, sistematika penulisan yang tidak sistematis
dan penuh dengan lelucon ala 9gag. Faktanya para travel writer yang memiliki
sense of writing akan memiliki gaya bahasa dan penyampaian pesan yang berbeda
sehingga banyak digilai oleh para pembaca. Intinya adalah kamu perlu menetapkan
gaya penulisan sesuai pribadi kamu, apakah kamu ingin bergaya serius seperti
James Bond atau bergaya lelucon ala Sule dkk. You don’t need to imitate people,
guys!. Kalau kata anak jaman sekarang sih “be yourself”.