Widget HTML Atas

Surga Tersembunyi di Langkat Itu Bernama Tangkahan


Tangkahan Eco Tourism masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang disebut sebagai salah satu paru-paru pulau Sumatera.

Desir air jernih mengalir di antara bebatuan ditambah lebatnya hutan hujan tropis menjadi dua magnet bagi wisatawan lokal. Lain hal dengan turis mancanegara, Tangkahan sudah lama dijadikan sebagai tujuan wisata favorit, mereka pula lah yang memberikan julukan "Hidden Paradise of Sumatra".



Terkait tingkat kunjungan wisatawan, Tangkahan menduduki peringkat ke dua setelah danau Toba.
Kendati demikian, aksesibilitas menuju Tangkahan benar-benar masih perlu pembenahan, jalan menuju lokasi hanya mengandalkan bebatuan keras - tak diaspal. Tidak terbayang bagaimana kondisinya bila hujan turun. Beruntung, saat tim kami dan travelingmedan.com berkunjung ke objek wisata andalan Kabupaten Langkat ini, cuaca cukup bersahabat.
Baca: Hotel dan Penginapan di Bukit Lawang, Banyak Pilihan
Memasuki kawasan Anda akan diminta untuk membayarkan retribusi, setiap orang dikenai biaya Rp5.000 dan uang tersebut tidak termasuk biaya parkir dan penitipan helm.


Sarana dan Prasarana
Bila ingin menginap, Anda dapat memilih berbagai akomodasi dengan tarif murah. Mulai dari Rp30.000 hingga Rp250.000. Bila ingin mendapatkan harga yang paling murah dan tak menguras kantong, Anda harus menyeberang ke sisi sungai dengan dua pilihan, yakni menggunakan jembatan dan harus membayar Rp3.000/orang atau menggunakan rakit bambu Rp10.000 untuk 4 orang.

Kegiatan di Tangkahan
Bagi wisatawan asing, menelusuri hutan perawan di Tangkahan tentu saja menjadi pilihan utama. Kami sempat berbincang dengan guide lokal, ia mengatakan jika membutuhkan waktu lumayan panjang bila ingin meng-explore kawasan tersebut. Ia menyebut jika masih banyak tempat-tempat lainnya yang jauh lebih menarik namun jarang terekspos oleh media.
Baca: Puncak Akui, Wisata Baru yang Berlokasi di Langkat
Kami sempat melangkahkan kaki ke CTO dimana biasanya gajah-gajah dimandikan oleh para pengunjung. Untuk terjun membersihkan tubuh hewan berbadan besar ini Anda akan diminta untuk membayarkan paket wisata, sekitar Rp100.000/orang untuk tamu lokal. Gajah-gajah tersebut juga biasanya dapat dinaiki bila ingin berkeliling di sekitar lokasi, tarif yang diajukan cukup beragam, tergantung jarak tempuh.

Selain kegiatan di atas, wisatawan biasanya bermain di aliran sungai yang berwarna toshca, tetapi Anda harus menyeberang lagi.

Pariwisata Sumut Note
1. Pastikan kendaraan Anda dalam kondisi baik dan isi bahan bakar secukupnya, karena selepas perjalanan dari Stabat, ibukota Kabupaten Langkat tidak ada lagi yang menjual bahan bakar.
2. Lebih baik bila menggunakan kendaraan roda empat mengingat kondisi jalan yang tergolong buruk. (AN/PSN).