19 Jenis Ulos Batak Dan Fungsinya
PariwisataSUMUT.net - Ulos, kain tenun tradisional suku Batak Toba yang kerap dijadikan sebagai oleh-oleh khas dari Toba oleh wisatawan. Ulos memiliki nilai budaya disetiap siklus kehidupan suku Batak sehingga jenis dan fungsi ulos berbeda-beda. Ulos banyak digunakan baik di kehidupan sehari-hari dan juga disetiap ritual/upacara Batak entah itu suka ataupun duka. Sejarah ulos dimulai ketika peradaban kebudayaan Batak muncul sebagai bentuk penghargaan siklus kehidupan.
Perkembangan teknologi dewasa ini kerap menjadi alat bagi manusia untuk mengembangkan suatu identitas kebudayaan sehingga tak jarang pula nilai-nilai kebudayaan perlahan tergerus dan akhirnya hilang. Penggunaan ulos banyak dialihfungsikan secara estetika, berangkat dari sisi negatif tersebut penulis berfikir untuk kembali meluruskan fungsi-fungsi ulos agar kelak kedepan, kita akan lebih mengetahui makna yang terkandung disetiap ritme budaya tradisional terutama di ruang lingkup kebudayaan Batak.
1. Ulos Padang Ursa
Ulos Batak ini dapat digunakan sebagai selendang atau pengikat, biasanya suku Batak menggunakannya juga sebagai parompa (kain gendongan).
2. Ulos Manggiring
Ulos Manggiring adalah kain ulos yang diberikan seseorang kepada anak pertama yang baru lahir. Ulos ini memberi makna agar anak tersebut kelak dapat membimbing adik-adiknya sesuai dengan harapan dan tradisi Batak.
3. Ulos Bintang Maratur
Ulos Bintang Marartur (baca: bittang maratur) merupakan simbol dari suka cita. Ulos ini kerap digunakan dalam tradisi dan ritual Batak seperti mangulosi (memberikan ulos kepada pengantin atau yang melakukan hajatan). Ulos Bittang Maratur juga dapat dijadikan sebagai pengganti dari Ulos Manggiring.
4. Ulos Antak-Antak
Ulos Antak-Antak merupakan simbol dari duka cita, ulos ini digunakan ketika mengunjungi rumah duka atau melayat orang yang meninggal.
5. Ulos Bolean
Sama halnya dengan ulos Antak-Antak, Bolean juga biasanya digunakan disaat menghadiri upacara duka.
6. Ulos Ragi Huting
Ulos ini sudah sangat langka ditemukan, sesuai dengan perkembangan zaman. Dahulu kala ulos ini digunakan oleh gadis Batak, dililitkan di bagian dada. Selain itu digunakan juga oleh orang tua apabila bepergian.
7. Ulos Pinan Lobu-Lobu
Ulos Pinan Lobu-Lobu kerap dipakai oleh suku Batak sebagai sebagai selendang, fungsinya sebagai nilai estetika menjadi sebab mengapa designer kerap menggunakannya sebagai bahan mode dari ulos.
8. Ulos Ragi Hotang
Ulos Ragi Hotang adalah ulos yang paling sering dijumpai digunakan oleh suku Batak. Ulos ini biasanya menjadi kado bagi pengantin yang tengah mengadakan ritual adat pernikahan. Namun Ragi Hotang juga kerap digunakan sebagai selendang atau parompa.
9. Ulos Pinuncaan
Ulos Pinuncan adalah salah satu ulos yang paling mahal pada masyarakat Batak, Ulos ini terdiri dari lima bagian, ditenun secara terpisah kemudian disatukan. Fungsinya dapat digunakan saat suka maupun duka dengan mematuhi beberapa syarat adat.
10. Ulos Sibolang Rasa Pamontari
Ulos dengan nama yang panjang ini digunakan saat duka. Digunakan oleh keluarga yang mendapat kemalangan, namanya akan berganti menjadi ulos tujung, dipakai oleh isteri/suami yang ditinggal oleh pasangannya dan mereka belum memiliki cucu. Namanya juga akan berganti menjadi ulos saput apabila dipakai oleh seorang suami/isteri dan mereka belum memiliki cucu dan anak-anaknya masih belum dewasa.
11. Ulos Tur Tur
Ulos Tur Tur diberikan oleh seorang kakek/nenek (oppung) kepada cucunya sebagai parompa.
12. Ulos Tumtuman
Ulos Tumtuman digunakan sebagai pengikat kepala (tali-tali) oleh pihak Hasuhutan (pihak perempuan)
13. Ulos Ragi Pakko
Ulos Ragi Pakko, fungsinya digunakan sebagai selimut dan juga barang bawaan sebagai pengantar yang dibawa oleh pengantin wanita.
14. Ulos Ragi Harangan
Ulso Ragi Harangan memiliki fungsi yang sama dengan Ulos Ragi Pakko yakni sebagai batang hantaran dan juga selimut.
15. Ulos Simarinjam Sisi
Ulso Simarinjam Sisi digunakan oleh pihak Hasuhutan. Ulos ini dikenakan bergandengan dengan ulos Pinucaan.
16. Ulos Suri Suri Ganjang
ulos ini juga dinamai Ulos Gabe-Gabe, fungsinya adalah sebagai fashion (busana) pemusik Batak. Namun kerap juga digunakan sebagai bahan mangulosi (memberikan ulos kepada pengantin) oleh pihak Parboru (pihak pengantin perempuan) kepada putrinya yang menikah.
17. Ulos Simpar
Ulos Simpar digunakan sebagai selendang di upacara-upacara adat baik saat manortor maupun menghadiri pesta.
18. Ulos Sibunga Umbasang
Sama halnya dengan Ulos Simpar, ulos ini juga digunakan sebagai selendang.
19. Ulos Sitolu Tuho
Semoga dengan uraian mengenai jenis dan fungsi ulos-ulos tersebut diatas dapat menambah khasanah pengetahuan kita mengenai kebudayaan Batak sehingga nilai-nilai luhur yang digariskan secara turun temurun oleh nenek moyang dapat kita warisan kepada generasi penerus terutama kita yang tinggal dan berasal dari Sumut. Salam Peduli Pariwisata Sumatera Utara (Oleh: Antonius Naibaho)