Tugu Peringatan 13 Desember 1945 Tebing Tinggi
PariwisataTebingTinggi/TMC - Bila anda berkunjung ke kota Tebing Tinggi,
menelisik nilai sejarah dan meruntut perjuangan para pahlawan merupakan salah
satu kegiatan wisata yang menarik. Tugu Peringatan 13 Desember 1945 yang juga
adalah simbol/ikon kota Tebing Tinggi mungkin satu dari bukti sejarah.
Sejarah
Pendirian Tugu Peringatan ini diprakarsai oleh
seorang jurnalis/wartawan bernama Maruto Poniran, siapa sangka?. Pemikiran dari
pria etnis jawa ini begitu luhur untuk melestarikan nilai-nilai sejarah
tersebut akhirnya disampaikan oleh beliau kepada perwira militer bernama TM
Sinulingga, seorang angkatan yang merupakan etnis Karo. Mereka berdua akhirnya
bekerjasama untuk mewujudkan niat tulus tersebut dengan mendirikan tugu di
sudut lapangan Merdeka, sebuah lambang kebanggaan masyarakat Sumatera Utara khususnya
masyarakat Tebing Tinggi.
Bingkai perisai dari Tugu Peringatan 13 Desember nan
megah tersebut kini juga menjadi sebuah motto dari kota Tebing Tinggi.
Bertulisan “Esa Hilang Dua Terbilang” mendeskripsikan bahwa kota Tua nan
historis tersebut tak akan pernah hilang dan terus ada mengikuti alur zaman
Tugu Peringatan 13 Desember 1945, adalah cerminan
dan saksi dinamika kehidupan dan perjalanan kota Tebingtinggi untuk generasi ke
generasi. Agar perjuangan para pahlawan yang berkorban demi mempertahankan
kemerdekaan dan keutuhan negara Indonesia (Thomson Eduarto)