Dari Jembatan Tabayang Menikmati Asahan
PariwisataSUMUT.net - Siapa yang pernah ke Tanjung Balai? sudahkah anda yakin menginjakkan kaki di Jembatan Tabayang?. Sarana transportasi penghubung antar kota dan kabupaten ini menjadi salah satu tempat wisata menarik di Tanjung Balai. Meski pada tahun 2011 jembatan kebanggan masyarakat Tanjung Balai ini pernah terancam roboh, namun kondisi tersebut sudah diperbaiki sehingga tetap dapat dijadikan lokasi untuk menghabiskan waktu senggang semasa liburan ke Tanjung Balai.
Jembatan Tabayang dibangun pada tahun 2008 atas kerjasama antara dua kabupaten yakni Pemko Tanjung Balai dan Kabupaten Asahan. Memiliki panjang 600 meter, Tabayang berada di atas sungai terpanjang dan terbesar di Sumatera Utara yakni Sungai Asahan. Nama Tabayang diambil dari bahasa lokal yang berici khas Melayu Pesisir, Tabayang berarti Terbayang. Menurut penuturan warga, Tabayang merupakan singkatan dari kata Tanjung Balai dan Desa Sei Kepayang. Untuk sektor perekonomian, Jembatan Tabayang jelas sangat membantu masyarakat dalam hal mendistribusikan hasil-hasil bumi.
Aliran sungai Asahan sudah begitu memiliki pamor di mata para surfer dunia, alirannya yang deras dan bermuara di Teluk Nibung memisahkan dua kabupaten berdekatan. Menikmati keindahan aliran sungai dan pemandangan hijau disisi kanan dan kiri jembatan amatlah romantis, terutama pada malam hari tatkala lampu-lampu di sekitar jembatan mulai terang benderang. Banyak penjaja makanan yang akan berseliweran menjual dagangannya kepada para pengunjung.