Widget HTML Atas

Film Batak: Frisna M Panjaitan dan Film Sinamot Angkat Budaya Toba

film sinamot
Bertutur kata sopan santun nan rendah hati namun berprestasi, gadis manis bernama lengkap Frisna Mariana Panjaitan, Dara kelahiran 11 Februari 1991 silam adalah salah satu insan kreatif Medan yang karyanya dapat disaksikan di dua film berjudul: Mutiara Dari Toba dan Sinamot. 

Melihat Frisna memainkan peran di film Batak: 'Mutiara Dari Toba' yang diimbuhi gerak tubuh ekspresif, tak bisa disangkal betapa dalam kecintaanya pada dunia seni peran. Gadis berparas semi oriental ini pada dasarnya telah aktif di industri kreatif semenjak kecil, ia kerap ikut pementasan drama di Gereja dan Sekolah.

“Menurut saya dunia seni peran adalah dunia yang paling menyenangkan, karena saya bisa menjadi siapapun, termasuk gestur, pola pikir dan perasaan saya”. Frisna menambahkan besarnya minat terhadap seni peran sebagai seorang pekerja seni secara khusus dunia akting selalu dituntut untuk berfikir, belajar dan berkembang serta mencari ide-ide kreatif.

Peran di Film Batak

Di Film bertemakan Budaya Batak kedua berjudul “Sinamot” Frisna kembali dipercaya untuk mengambil peran utama sebagai Maya.

“Tantangannya mungkin menampilkan sosok maya sesuai interpretasi yang diharapkan dalam script film. Kesulitan saya selama proses syuting adalah saat memunculkan bagaimana perasaan galaunya Maya yang dilema antara mengikuti keinginan orang tua atau keinginannya sendiri sampai kemudian Maya berpikir untuk menikah tanpa restu orang tua alias kawin lari” Ujarnya sambil tersenyum.

Frisna Mariana yang telah menamatkan pendidikan kedokteran dan resmi menyandang gelar dokter dari Universitas Methodist Indonesia, mengakui bahwa kendala utama yang dihadapinya adalah masalah waktu, karena proses script reading, pendalaman karakter dan syuting selama 2 bulan tersebut berbarengan dengan jadwal koasnya namun ia bersyukur karena film ini akhirnya launching secara resmi pada 28 Mei 2016 lalu.

Ketika Frisna ditanya tentang pesan moril terkait perannya sebagai Maya di Film Sinamot “Keputusan penting dalam hidup bukan ditangan orang lain, tetapi ditangan sendiri. Sekali keputusan sudah diambil, ketok palu, jangan lagi ada penyesalan”.

Dengan penuh semangat, gadis keturunan Batak ini melihat bahwa perfilman sebagai industri kreatif di Kota Medan sudah mulai berkembang, kuantitas film-film lokal semakin banyak beredar begitu pula dengan munculnya beberapa production house.

Aktris lokal di Medan, Frisna menganggap bahwa Perfilman adalah industri yang sudah selayaknya didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. “semoga kelak perfilman di Medan semakin maju dan bersaing” ujarnya.

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh bagaimana Frisna mendalami karakter di film Sinamot yang bercerita tentang perjuangan seorang pria Batak memenuhi Sinamot (mahar dalam Pernikahan Adat Batak) keinginan orangtua dari gadis yang dicintai.

Di film ini gadis bernama lengkap Frisna Mariana Panjaitan beradu peran dengan Rimbun Nadeak dan Amelia Siregar. Anda bisa mendapatkan film tersebut dalam bentuk DVD dan telah diedarkan di Medan dan Jakarta. (PSN/IK/AN)