PariwisataSUMUT.net -
Mejan adalah peninggalan kebudayaan nenek moyang dari etnis Pakpak yang tinggal di Kabupaten Pakpak Bharat dan Dairi. Di kedua kabupaten yang dulunya bersatu ini terdapat banyak peninggalan sejarah dan budaya Pakpak yang masih dapat dilihat hingga saat ini, diantaranya adalah rumah adat, peralatan hidup, adat-istiadat dan juga kearifan lokal.
|
mejan pakpak |
Kali ini saya akan mengajak anda untuk menelisik satu dari sekian banyak kebudayaan Pakpak yang sepertinya kurang terpublikasi oleh media. Ketertarikan untuk mengenal lebih dalam mengenai objek budaya ini dikarenakan unsur estetika dan juga nilai-nilai yang terdapat di sebuah Mejan.
Mejan dibuat dari batu dengan ukuran berbeda, diukir sedemikian rupa sehingga menyerupai wujud manusia atau hewan. Secara estetika, Mejan memiliki keindahan sempurna yang begitu menakjubkan disetiap garis pahatannya, bukan asal jadi. Tampilan Mejan identik dengan wujud berupa hewan seperti gajah yang ditunggangi oleh satu atau lebih manusia. Masyarakat percaya bahwa di bagian bawah tanah di mana Mejan tersebut berada terdapat peninggalan-peninggalan berupa emas, bargot dan harta bernilai lainnya.
|
mejan pakpak |
Mejan dipercaya sebagai bentuk dari empung (leluhur) suatu marga Pakpak yang menjaga suatu desa. Masyarakat Pakpak percaya bahwa di dalam Mejan tersimpan roh dan kekuatan magis. Berat dari Mejan bisa mencapai 300 kg, Sesuai dengan penelitian para ahli antropologi, Mejan ditaksir dibuat pada abad 5 sampai 7 sebelum masehi.
Baca: 14 Sebutan Bagi Orang Batak yang Meninggal
Kondisi beberapa Mejan saat ini sangat mengkhawatirkan sekali, maraknya aksi jual beli Mejan dan juga kurangnya perhatian dari masyarakat adalah dua hal yang menyebabkan Mejan-Mejan tersebut terlihat tidak terawat.
|
kabupaten pakpak bharat |
Mejan yang paling terkenal adalah Mejan Bancin, berada di Desa Penanggalen Mbinanga Boang kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat. Namun sama seperti kondisi Mejan lainnya, Mejan yang berada di desa ini telah pernah dicuri dan pernah juga dibawa ke salah satu pagelaran budaya tingkat nasional sehingga beberapa bagian dari Mejan mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut hanya diperbaiki menggunakan semen saja. (AN/PSN)**