Widget HTML Atas

Menguak Sejarah terusan Tano Ponggol di Pangururan

Tano Ponggol atau dalam bahasa Indonesia disebut Tanah Terpisah, sebuah objek wisata sejarah di kabupaten Samosir tak jauh dari kota Pangururan. Memiliki nilai historis yang sedikit terabaikan, Tano Ponggol merupakan saksi bisu dari penjajahan kolonial belanda di tanah Batak.

Dahulu, sekitar tahun 1905 ketika penjajah Belanda berekpasi dan menguasai tanah Batak, Samosir. Pemerintah tersebut menetapkan satu kebijakan untuk membangun terusan dengan sistem kerja paksa atau rodi. Kebijakan tersebut akhirnya membuat suatu perubahan besar bagi tanah Samosir sendiri.

tano ponggol di musim kemarau - foto: instagram/morganda_mahulae
Di saat kamu membaca tulisan ini, pulau Samosir benar-benar terpisah dengan daratan di luar kawasan danau Toba, akan tetapi dahulunya, pulau Samosir sebenarnya terhubung dengan daratan secara alamiah sehingga tidak ada istilah pulau tetapi hanya Samosir.
Baca juga: Festival Danau Toba 2018
Saat pembuatan Tano Ponggol, setiap pekerja rodi diwajibkan melakukan penggalian tanah untuk membuat terusan sepanjang 1,5 km dari Sitanggang Bau hingga ke ujung lokasi Tajur. Kerja paksa ini berjalan hingga beberapa tahun dengan melibatkan rakyat ditemani ujung senapan tanpa mendapat bayaran
aerial view tano ponggol - foto: instagram/christianbetzmann
Tano Ponggol atau Tano Magotap kini telah menjadi objek wisata sejarah di kabupaten Samosir, selain memiliki nilai historis, Tano Ponggol juga menyuguhkan keindahan panorama berbeda dari sudut lain Danau Toba. Gunung Pussuk Buhit yang dipercaya sebagai asal muasal orang Batak tampak terlihat begitu eksotis seolah menjadi penjaga tanah Batak.
Artikel lain: 8 Tempat Wisata di Parapat, Apa Saja?
Pada 2017 lalu, sempat beredar kabar jika terusan Tano Ponggol akan diperluas dan jembatan penghubung kedua daratan akan digantikan dengan Jembatan Dalihan Natolu serta menjadi atraksi wisata.

Bila anda hendak berkunjung ke Tano Ponggol, anda hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit dari ibukota Samosir yakni Pangururan. Ayo explore keindahan Sumatera Utara, Salam Peduli Pariwisata Sumut. (AN/PSN)