Widget HTML Atas

Epic dan Megah, Inilah 7 Potret Kota Medan Tempo Dulu

Medan Tempo Dulu - Sejak era kolonial, Medan sudah dijadikan sebagai pusat pemerintahan. Di berbagai kawasan seperti Kesawan Square dan di sekitar Lapangan Merdeka (dahulu disebut Esplanade) didirikan perkantoran dan hingga kini, sebagian besar masih berdiri kokoh.

Medan tempo dulu dan sekarang tentu saja jauh berbeda, apalagi semenjak pembangunan yang intens dan berkelanjutan di ibukota Provinsi Sumatera Utara ini. Nah, berikut ini adalah 7 potret/foto medan tempo dulu

1. Kantor Pos Medan

Dibangun oleh Snuyf sejak 1909 dan rampung 1911, Kantor Pos Medan berada di seberang Hotel Dharma Deli (dahulu: De Boer Hotel). Bangunan tua ini masih memiliki fungsi serupa sejak didirikan.

Dibandingkan bangunan-bangunan lainnya, arsitektur Kantor Pos Medan sudah tergolong modern dengan gaya geometris. Pada tahun 2004, Kantor Pos Medan pernah mengalami kebakaran dan tidak parah, ornamen di dalam ruangan sudah kembali direnovasi seperti semula.

2. Gedung London Sumatra

Lebih dikenal dengan sebutan Lonsum, salah satu icon Heritage Medan ini berada kawasan Kesawan tepatnya di Jalan Ahmad Yani No.2

Dalam catatan sejarah, Lonsum adalah bangunan pertama di Pulau Sumatera yang menggunakan lift dari lantai 1 - 5. Saat ini, Gedung London Sumatra masih aktif digunakan sebagai perkantor PT PP London Sumatera.

3. Tip Top Restoran

Hingga saat ini, Tip Top memegang rekor restoran tertua di Medan sejak berdiri di era kolonial Belanda pada 1929 silam., menu yang disajikan juga masih terus dipertahankan. Wajar jika banyak wisatawan asing datang ke tempat ini untuk kembali bernostalgia.

Tip Top Restoran pertama kali dibangun oleh Jangkie di Jalan Pandu dengan nama "Jangkie". Di tahun 1934, Jangkie memindahkan restorannya ke kawasan Kesawan dan mengganti namanya menjadi Tip Top.

Baca juga: Taman Wisata Alam di Sumatera Utara

Saat Jepang datang ke Indonesia dan merambah Medan, Jangkie sempat mengganti nama Tip Top menjadi Jangkie karena saat itu, penamaan 'Tip Top" dilarang oleh Jepang. Sejak kemerdekaan Republik Indonesia, nama Tip Top kembali digunakan.

4. Istana Maimun

Istana Maimun adalah salah satu bentuk kejayaan Kesultanan Deli, dibangun sejak 1888 hingga 1891.

Maimun adalah tempat wisata sejarah yang paling ramai dikunjungi oleh wisatawan asing, kekayaan arsitektur dan usia istana ini menjadi alasan utama.

5. Masjid Raya Medan

Masjid megah dan icon Pariwisata Medan, dibangun sejak 1906 oleh Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alam dan selesai pada 1909. Pada 2011, Bangunan religi yang dikenal juga dengan nama Masjid Raya Al-Mahsun ini masuk ke dalam daftar 100 Masjid Terindah di Indonesia karena memiliki gaya arsitek yang unik dengan perpaduan India, Spanyol dan Timur Tengah serta design yang tertata begitu indah.

6. Kesawan Square

Sempat dijadikan sebagai pusat kuliner, Kesawan Square telah ditutup pada 2007. Secara garis besar, Kawasan Kesawan terdiri dari rumah toko yang terdiri dari beberapa lantai.

Di Kesawan terdapat beberapa bangunan bersejarah, salah satunya adalah Istana Tjong A Fie, salah satu tokoh di Medan yang memiliki peranan penting.

7. Gedung Balai Kota

Gedung Balai Kota ini telah dijadikan bagian dari sebuah hotel di Medan dan kepemilikannya pun tak lagi dipegang oleh pemerintah. Di barisan sejajar Gedung Balai Kota terdapat beberapa bangunan lainnya yakni Hotel Dharma Deli, Gedung Bank Indonesia (dulu java bank).

Pemugaran bangunan tua di Medan memang perlu diadakan sebagai daya tarik wisatawan. Namun sayang, banyak bangunan tersebut justru terbengkalai. (AN/PSN).

Baca juga: Pariwisata Berkelanjutan - Defenisi, Indikator dan Contoh