Setelah Sibuaten, Sinabung menyandang predikat sebagai gunung tertinggi kedua di Kabupaten Karo yang dulunya sering dijadikan lokasi pendakian bagi pecinta alam di Bumi Turang. Sebelum berstatus zona merah, puncak dengan ketinggian 2.460 mdpl ini menyuguhkan panorama eksotis.
Namun, semenjak
Gunung Sinabung mengalami erupsi tak berkesudahan. Beberapa kawasan wisata di sekitar kaki Sinabung dan yang terdampak abu vulkanik pun resmi ditutup. Termasuk Danau Lau Kawar, destinasi yang biasanya digunakan untuk tempat perhentian/istirahat pendaki sebelum menuju puncak Sinabung.
Berikut ini 8 potret Sinabung tatkala tengah mengalami erupsi.
1. View Sinabung yang diabadikan pejalan yang melintasi jalur Karo - Medan.
2. Dilihat dari Kabanjahe, penduduk tampak berhenti dan mengamati fenomena erupsi Sinabung di kejauhan. Pemandangan serupa juga dilihat wisatawan dari beberapa
hotel di Berastagi.
|
erupsi sinabung - via@eliezersiahaan |
3. Kolom abu yang dikeluarkan mencapai 7 km (7.000 meter) dan menyemburkan awan panas.
|
credit: @sugianto_gtg |
4. Disebutkan, status Sinabung paska letusan ditetapkan masuk level III (siaga).
|
credit: @desydonk |
5. Bahkan, penampakan Sinabung pun bisa dilihat dari Sei Mencirim.
|
credit: @dadoneize |
6. Sebab itu wisatawan dihimbau menjauhi pusat relokasi dan lokasi dengan
kisaran radius 3 - 5 km dari puncak dan bagian selatan/timur.
|
credit: @riansyah_prangin |
7. Erupsi paling besar dengan tinggi kolom kurang lebih 5.000 meter sebelumnya pernah terjadi dan berlangsung pada Senin (19/02/2018) silam.
|
image: @mountnesia |
8. Namun, berdasarkan pantauan BMKG, letusan pada Minggu (09/06/2019) adalah yang paling tinggi. Tebalnya intensitas kolom abu berwarna hitam mulai berlangsung sejak Minggu sore pada pukul 16:28.
|
credit: @sadrahps |
Dalam himbauannya, Badan Geologi, PVMBG meminta wisatawan agar tak beraktivitas di desa-desa yang sebelumnya sudah direlokasi. Selain itu, masyarakat pun diminta menggunakan masker ketika keluar rumah bila terjadi hujab abu vulkanik. (Th.E/PSN)