Museum Uang Sumatera - Wisata Sejarah di Gedung Juang 45 Medan
Destinasi wisata sejarah di Medan terbilang banyak, dua diantaranya Museum Uang Sumatera dan Gedung Juang 45.
Museum Uang Sumatera (MUS) adalah museum yang merawat sekaligus mengoleksi beragam bentuk uang kuno dari berbagai daerah kerajaan di pulau Sumatera dan luar negeri. Institusi yang berada di Gedung Juang 45 tersebut juga menyimpan benda-benda berharga lain seperti token, koin dan kertas.
Museum Uang adalah tujuan wisata edukasi yang unik dan menarik. Pasalnya, tipe museum langka seperti ini diklaim hanya ada di kota Medan. Pelancong yang ingin memasuki destinasi terdekat dari Hotel Soechi dan Hotel Hermes ini tidak akan dikenai tiket masuk.
Tambah lagi, tempat yang dijadikan sebagai lokasi museum yaitu Gedung Juang 45 merupakan bangunan heritage warisan Belanda. Dahulu, gedung ini dijadikan sebagai markas para pejuang hingga Indonesia merdeka.
Gedung Juang 45 sendiri cukup epik, vibe tempoe doeloe (tempo dulu) terasa sangat kental. Bangunan milik Pemprovsu yang terdiri dari 2 lantai tersebut pun lumayan terawat dan memberikan kesan serba vintage.
Barisan etalase uang-uang kuno tersebut dikumpulkan sendiri oleh Saparuddin Barus lho. Jumlahnya tak tanggung-tanggung, mencapai ribuan jenis mata uang. Jadi, kita tak perlu jauh-jauh lagi ke Museum Bank Indonesia di Jakarta jika ingin menengok berbagai bentuk alat pembayaran tempo dulu.
Nah, sedangkan untuk koleksi uang kerajaan, kita bakal terpana dengan variasi alat tukar yang biasa dipakai pada masa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dari Pulau Jawa. Selain itu masih ada Token yang merupakan uang perkebunan buatan VOC.
Uang dari berbagai negara luar juga tersimpan kok di sini, seperti Malaysia, Vietnam dan Thailand. Jadi koleksinya tidak cuma dari dalam negeri.
Paling eksklusif sih mesin cetak ORITA atau Oeang Republik Indonesia Tapanuli yang antik. Jumlahnya 4 buah dan dipajang di bagian pintu masuk. Sebagai informasi, mesin cetak itu dahulu dipakai oleh Gubernur Sumatera untuk memenuhi kebutuhan alat pembayaran di seluruh daerah Pulau Sumatera.
Setelah berwisata sejarah dan menikmati Museum Uang Sumatera, kita lanjut ke Gedung Juang 45 Medan yuk. Kira-kira apa saja di dalam gedung heritage itu? yuk disimak ulasan pariwisatasumut.net berikut.
Singkat cerita, para pahlawan dari Tanah Karo, Tebing Tinggi dan Pematangsiantar beserta daerah lainnya yang tergabung di organisasi Barisan Pemuda Indonesia, dahulu menjadikan gedung bercat putih ini sebagai markas bersama.
Baca Juga: Museum Perkebunan, Juara Wisata Edukatif di Medan
Sekarang Gedung Juang 45 diisi dengan berbagai peninggalan bersejarah. Di dalam areanya dipamerkan deretan foto historis selama pergerakan tahun 1044-1049. Rata-rata foto dokumentasi perjuangan yang dipajang bernuansa hitam putih.
Selain foto dokumentasi, di dalam gedung juga terdapat 11 buah patung pahlawan, lukisan serta kendaraan yang pernah dipakai oleh tokoh proklamator, yakni Bung Karno dan Bung Hatta selama tinggal di Sumut.
Untuk jam operasional, tamu dapat berkunjung pada pukul 09.00-15.00 (selasa-kamis), 09.00-14.30 (jumat), 09.00 (12.00 (sabtu) dan 09.15-15.00 (minggu). Kedua destinasi wisata sejarah tersebut dibuka untuk publik dan pelajar secara gratis.
Museum Uang Sumatera (MUS) adalah museum yang merawat sekaligus mengoleksi beragam bentuk uang kuno dari berbagai daerah kerajaan di pulau Sumatera dan luar negeri. Institusi yang berada di Gedung Juang 45 tersebut juga menyimpan benda-benda berharga lain seperti token, koin dan kertas.
museum uang sumatera |
Sejarah
Keinginan Saparuddin Barus untuk mendirikan sebuah museum khusus akhirnya terwujud pada 2 Mei 2017. Latar belakangnya sebagai kolektor uang kuno menumbuhkan semangat dan memotivasinya agar Kota Medan, memiliki satu institusi khas yang memamerkan peninggalan bersejarah yaitu alat tukar pembayaran.Museum Uang adalah tujuan wisata edukasi yang unik dan menarik. Pasalnya, tipe museum langka seperti ini diklaim hanya ada di kota Medan. Pelancong yang ingin memasuki destinasi terdekat dari Hotel Soechi dan Hotel Hermes ini tidak akan dikenai tiket masuk.
Tambah lagi, tempat yang dijadikan sebagai lokasi museum yaitu Gedung Juang 45 merupakan bangunan heritage warisan Belanda. Dahulu, gedung ini dijadikan sebagai markas para pejuang hingga Indonesia merdeka.
Gedung Juang 45 sendiri cukup epik, vibe tempoe doeloe (tempo dulu) terasa sangat kental. Bangunan milik Pemprovsu yang terdiri dari 2 lantai tersebut pun lumayan terawat dan memberikan kesan serba vintage.
Koleksi Museum
Sesuai dengan namanya, koleksi inti dari museum MUS tentunya uang-uang yang beredar pada masa revolusi atau sebelum kemerdekaan RI. Semua jenis uang daerah mulai dari Aceh, Jambi, Bukittinggi, Banten dan Palembang.Barisan etalase uang-uang kuno tersebut dikumpulkan sendiri oleh Saparuddin Barus lho. Jumlahnya tak tanggung-tanggung, mencapai ribuan jenis mata uang. Jadi, kita tak perlu jauh-jauh lagi ke Museum Bank Indonesia di Jakarta jika ingin menengok berbagai bentuk alat pembayaran tempo dulu.
koleksi museum uang sumatera - image: een erawati |
Uang dari berbagai negara luar juga tersimpan kok di sini, seperti Malaysia, Vietnam dan Thailand. Jadi koleksinya tidak cuma dari dalam negeri.
Paling eksklusif sih mesin cetak ORITA atau Oeang Republik Indonesia Tapanuli yang antik. Jumlahnya 4 buah dan dipajang di bagian pintu masuk. Sebagai informasi, mesin cetak itu dahulu dipakai oleh Gubernur Sumatera untuk memenuhi kebutuhan alat pembayaran di seluruh daerah Pulau Sumatera.
Setelah berwisata sejarah dan menikmati Museum Uang Sumatera, kita lanjut ke Gedung Juang 45 Medan yuk. Kira-kira apa saja di dalam gedung heritage itu? yuk disimak ulasan pariwisatasumut.net berikut.
gedung juang 45 image via facebook/rizal.fitra1 |
Gedung Juang 45 Medan
Sahabat PSN, Gedung Juang 45 ini memiliki nilai historis dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Para pejuang berkumpul di sini untuk menyusun rancangan perlawanan terhadap penjajah. Salah satunya ketika terjadi insiden Pertempuran Medan Area.Singkat cerita, para pahlawan dari Tanah Karo, Tebing Tinggi dan Pematangsiantar beserta daerah lainnya yang tergabung di organisasi Barisan Pemuda Indonesia, dahulu menjadikan gedung bercat putih ini sebagai markas bersama.
Baca Juga: Museum Perkebunan, Juara Wisata Edukatif di Medan
Sekarang Gedung Juang 45 diisi dengan berbagai peninggalan bersejarah. Di dalam areanya dipamerkan deretan foto historis selama pergerakan tahun 1044-1049. Rata-rata foto dokumentasi perjuangan yang dipajang bernuansa hitam putih.
Selain foto dokumentasi, di dalam gedung juga terdapat 11 buah patung pahlawan, lukisan serta kendaraan yang pernah dipakai oleh tokoh proklamator, yakni Bung Karno dan Bung Hatta selama tinggal di Sumut.
Lokasi dan Jam Kunjungan
Gedung Juang 45 Medan dan Museum Uang Sumatera beralamat di Jalan Pemuda Nomor 17, Medan Maimun, Sumatera Utara. (titik koordinat)Untuk jam operasional, tamu dapat berkunjung pada pukul 09.00-15.00 (selasa-kamis), 09.00-14.30 (jumat), 09.00 (12.00 (sabtu) dan 09.15-15.00 (minggu). Kedua destinasi wisata sejarah tersebut dibuka untuk publik dan pelajar secara gratis.