Widget HTML Atas

Museum Perkebunan Indonesia, Juara Wisata Edukatif di Medan

Volume 9 komoditas agrikultur dari RI yang terus masuk dalam peringkat 3 besar dunia seperti Vanili, Cengkeh, Teh dan Kelapa Sawit sudah cukup dijadikan sebagai tujuan dibangunnya Museum Perkebunan Indonesia di Medan. Sekaligus, membuka tempat wisata edukasi yang berhubungan dengan sejarah plantation (orchard) di Sumatera Utara.

Museum Perkebunan Indonesia (Musperin) merupakan gedung yang difungsikan untuk memamerkan perjalanan penting terkait sektor agraris dari masa kolonial Belanda hingga sekarang. Adapun koleksi yang disimpan meliputi foto dan obyek benda.

credit: facebook/j.siahaan.94
Disnyalir satu-satunya di Indonesia, di museum langka dan tematik ini, selalu diisi dengan dengan kegiatan informatif yang menambah wawasan. Yakni aktivitas edukasi mengenai perkebunan yang dipaparkan oleh pemandu sehingga layak dikunjungi sebagai lokasi darmawisata bagi pelajar maupun penikmat sejarah.

Museum Perkebunan Indonesia

Beralamat di jalan Brigjend Katamso nomor 53 Medan dan didirikan oleh Soedjai Kartasasmita, berikut rincian tentang Museum Perkebunan Indonesia terkait atraksi wisata, daya tarik dan biaya masuk yang telah dirangkum oleh pariwisatasumut.net

1.Gambaran dan Isi Dalam Museum

credit: facebook/rini.kuswanty
Setiap lantai tampak disekat, selain untuk memisahkan ruangan, dinding tersebut sepertinya dibuat agar pengunjung lebih fokus mengenal isi dari masing-masing ruangan. Tak hanya memamerkan komoditas tanaman yang mendunia, dicantumkan juga info penting terkait tanaman itu sendiri. Mulai cara pembudidayaan, prose perawatan, sebaran jenis, masa panen hingga produk yang bisa dihasilkan dari masing tanaman.

Ruangan di sini memuat komoditas terkenal yang dihasilkan dari berbagai kawasan perkebunan industri. Rata-rata yang sudah diekspor ke luar negeri. Misalnya daun teh, karet, kopra, kina, kopi dan kakao.

Menengok seisi lantai utama Museum Perkebunan secara detail, akan membuat pengunjung semakin mengenal sumber daya alam Indonesia. Sekalian mengetahui ragam peralatan kuno yang digunakan pekerja perkebunan (direpresentasikan dalam bentuk manekin) tempo dulu.

Baca: Wisata Sunflower Garden Medan

Di salah satu sudut, pengunjung pun bisa melihat media representasi visual berupa data yang memuat tahun-tahun penting perkembangan perkebunan. Yakni dari masa pra-kolonial hingga terbentuknya organisasi AVROS buatan Eropa yang menangani serikat dagang resmi di Tanah Air.

Terbaru, Museum Perkebunan Indonesia telah menyediakan perpusataan umum yang dinamai Pojok Baca, ruang publik tersebut dipersiapkan bagi para pecinta baca atau literasi.

2. Tampilkan Spot Foto Bernuansa Heritage Medan

credit: facebook/j.siahaan.94
Bertempat di Gedung AVROS, Museum Perkebunan ini merupakan salah satu bangunan heritage warisan bangsa Eropa di kawasan Kampung Baru, Medan Maimun. Istilah AVROS berarti Algemeene Vereeniging van Rubberpanters ter Ookust van Sumatera. Lembaga yang dulunya dibuat khusus oleh persemakmuran untuk mengawasi bidang perkebunan.

Obyek heritage lain di museum ini adalah kereta api, pesawat capung serta kereta uap yang digunakan untuk mengangkut hasil perkebunan dan moda angkutan para pekerja kebun. Kedua alat transportasi jadul itu diletakkan di luar ruangan.

Karena memberikan kesan vintage dan unik, para pengunjung yang didominasi anak SD hingga Mahasiswa banyak memilik spot Kapal Uap dan Pesawat Capung untuk berfoto. Terlebih lagi, gedung putih di belakang masih orisinil.

Menariknya, salah satu museum terbaik di Kota Medan ini sudah dinominasikan dalam kategori museum lestari pada ajang penghargaan Indonesia Museum Award (IMA) beberapa waktu lalu.

3. Lokasi

Tepat di seberang kantor Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKI), Musperin beralamat di Jalan Brigjend Katamso, Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan Sumatera Utara (20215). Panduan selengkapnya dapat dicek melalui google map ini



3. Jam Operasional dan Tiket Masuk

Biaya masuk ke dalam museum sangat terjangkau, untuk pelajar dan umum dikenai htm sesuai tiket masuk sebesar Rp8.000 sedangkan bagi turis mancanegara Rp20.000. 

Waktu kunjungan mulai Selasa hingga Minggu dengan rincian: Senin - Jumat pukul 08.30-16.00 sedangkan Sabtu Minggu masing-masing tutup pukul 15.30 dan 14.30 sore.
Menikmati waktu liburan di museum ini tentu akan memberi tambahan pengetahuan tentang hal ihwal perkebunan. Plus, sarana dan fasilitas seperti Pojok Baca yang belum lama ini ditambahkan akan semakin membuat kegiatan darmawisata ke sini semakin edukatif. (th.e/psn)