Imej multientis yang begitu kental dengan pola hidup berdampingan menjadikan tempat wisata religi di Medan banyak menarik perhatian publik. Di kota metropolitan yang dikenal sebagai ibukota Sumatera Utara ini, terdapat beragam destinasi religi yang menawarkan keindahan objek bangunan peribadatan.
|
wisata religi medan via @iwanvanwilan |
Wisata religi Medan seperti masjid, gereja, kuil dan vihara menyajikan pesona rumah ibadah yang cantik. Kendati dibangun khusus sebagai tempat ibadah bagi masing-masing umat agama yang berbeda. Namun, berkunjung ke tempat tersebut juga bisa untuk menimba ilmu pengetahuan.
Tidak sedikit bangunan rumah ibadah dari wisata religi di Medan merupakan situs peninggalan yang berumur cukup tua. Nuansanya, tentu saja terasa damai sehingga cocok juga untuk tujuan wisata keluarga dan darma wisata bagi anak-anak sekolah.
Selain bisa merasakan kerhamonisan dan keramahan kota, kamu bisa berfoto ketika mengunjungi tempat-tempat ibadah di Medan yang indah akan kami ulas di bawah tanpa harus mengeluarkan biaya masuk sepeserpun. Tambah lagi, spot-spot wisata religi ini tidak begitu terpaut jauh.
Wisata Religi di Medan
Apabila waktumu sedang luang, cobalah mengunjungi wisata religi di Medan yang telah
pariwisatasumut.net himpun di bawah ini.
Graha Maria Annai Velangkanni
|
image via instagram.com/noeanwar |
Tempat wisata religi pertama di Medan adalah Graha Maria Annai Velangkanni yang beralamat di Jalan Sakura 3, Tanjung Selamat, Medan. Siapapun boleh masuk ke gereja terindah di Kota Medan ini. Meskipun kamu tipe pengunjung dari agama berbeda.
Rumah ibadah untuk umat Katolik ini sangat unik. Ketika berada di depan gerbangnya, kamu akan terperanjat dengan keunikan gereja menyerupai kuil dari India Mongol. Mulai dari tangga sampai bagian atapnya mencerminkan desain arsitektur kelas atas.
Seluruh spot di gereja ini keren banget kalau mau dijadikan tempat berfoto. Tetapi tetap ikuti instruksi pengelola ya. Sebab, Graha Velangkanni aktif mengadakan kegiatan ibadah. Jadi tidak semua area bisa diakses.
Masjid Al-Osmani
|
image via instagram/rezaperdanarenggo |
Masjid Al Osmani menjadi obyek wisata religi yang terletak di kecamatan Medan Labuhan. Uniknya, masjid yang indah ini sering juga disebut Masjid Kuning dan Masjid Labuhan. Dari pinggir jalan, lokasinya mudah ditandai karena warna kuning mencolok hampir 90 persen menutupi bangunannya.
Di balik keindahan wisata masjid ini, tersimpan fakta bahwa Sultan Osman Perkasa Alam adalah sosok paling berjasa dalam pendirian masjid tersebut. Bangunan yang tertata indah dengan simbol warna kuning dan hijau ini dibangun tahun 1854.
Masjid indah bernuansa Melayu ini berada di Jalan Gatot Subroto dan tidak terlalu jauh dari Pelabuhan. Kubah dan gerbangnya pun sangat khas. Tak hanya beribadah, kamu bisa merasakan kedamaian tatkala menikmati pesona masjid ini.
Gereja HKBP Sudirman
|
gereja hkbp sudirman via medantourism |
Gereja HKBP Sudirman adalah gereja suku etnis Batak pertama di Kota Medan. Gereja protestan yang dahulu terletak di kawasan kaum elit dan bangsawan ini mengawali cikal bakal perkembangan HKBP semasa kolonial Belanda.
Oleh dinas pariwisata Kota Medan, sejarah yang tersemat di Gereja HKBP Sudirman kemudian ditetapkan sebagai salah satu tujuan wisata religi. Kendati sudah direnovasi, tetapi gereja yang dibangun tahun 1954 tersebut masih menyisakan ornamen yang menarik baik di dalam maupun luar ruangan.
Lokasi Gereja HKBP Sudirman yakni Jalan H Misbah No 18, Medan Maimun. Tempat ini dibuka sepanjang hari.
Vihara Siu San Keng
|
vihara siu san keng via @vianti_dewi |
Siu San Keng adalah vihara tertua di Labuhan yang ikut menjadikan wisata religi Medan semakin berwarna. Jika jaraknya dihitung dari Mesjid Raya Al Osmani, hanya sekitar 200-an meter. Karenanya, kamu bisa jalan-jalan ke sana sekaligus.
Dibangun pada tahun 1890, Vihara Siu San Keng tak kalah indah dibandingkan vihara di Cina. Keseluruhan bangunan didominasi warna merah dengan ornamen dan patung akan kamu jumpai setelah melewati gerbang masuk.
Vihara ini didirikan Shia Eng Tjai bersama sebelas orang yang tergabung dalam pantai pembangunan. Lantaran dianggap sebagai simbol kerhamonisan, tempat ini kemudian dimasukkan ke dalam daftar cagar budaya oleh Pemko Medan.
Masjid Raya
|
image via instagram/saefullah_14 |
Siapa tak mengenal desinasi religi yang juga menjadi landmark kota Medan ini? Tak cuma di hari libur saja, pengunjung mesjid terindah dan termegah selalu ramai kendati hari biasa. Bahkan, turis mancanegara sering kali wara-wiri mengagumi pesonanya.
Terletak di pusat kota dan dekat dari Taman Sri Deli Medan, destinasi yang menjadi kebanggaan umat Muslim ini selesai dibangun pada tahun 1906. Tetapi kecantikan setiap sudut masjid di Jalan Sisingamangaraja tak pernah lekang oleh waktu.
GPIB Immanuel
|
gpib immanuel image via instagram/mrhomebink |
Gereja Immanuel Medan adalah suatu rumah ibadah Kristen yang didirikan pada era 90-an oleh Belanda. Gereja ini ditetapkan sebagai salah satu destinasi heritage namun tetap digunakan untuk kebaktian bagi jemaat GPIB.
Dibangun persis di depan kantor Gubsu, gereja ini menyajikan gaya bangunan renaissance dengan menara berbentuk kubah di bagian atap. Hal menarik lainnya yaitu lonceng buatan Belanda dan empat buah jam bergaya romawi.
Gereja bersejarah ini memang tidak terlalu besar sehingga jadwal ibadahnya dibagi ke beberapa sesi. Bahkan di hari Natal, kegiatan liturgi diselenggarakan di gedung alpha Omega. Ingin berwisata ke GPIB? langsung saja ke alamatnya di jalan Pangeran Diponegoro, Madras Hulu.
Mesjid Lama Gang Bengkok
|
image via instagram/yanazharpane |
Objek wisata bernuansa religi lainnya yang juga wajib dikunjungi adalah Mesjid Gang Bengkok. Di balik nama uniknya, tersimpan sejarah kenapa disebut demikian. Yaitu letaknya yang tepat di antara gang kecil di mana gerbangnya berada di sudut gang yang membengkok.
Tetapi itu dulu, sekarang jalannya sudah diperlebar hanya saja namanya sudah begitu familiar. Masjid ini dibangun Tjong A Fie dan datuk Kesawan di tahun 1.885. Paska rampung, pengelolaannya diserahkan kepada Kesultanan Deli. Sebelumnya, masjid di Kesawan ini merupakan surau kecil.
Baca Juga: 12 Tempat Karaoke di Medan yang Murah
Vihara Gunung Timur Sakti
|
image via @yustinaadityaningsih |
Menyebut Vihara Gunung Timur Sakti maka kita akan menelusuri wisata kelenteng tertua di Pulau Sumatera. Tempat ibadah Taoisme ini dikerjakan pada 1930 silam. Sejak rampung dibangun pada 1957 sampai sekarang, masih tetap elok kendati usianya sudah lumayan tua.
Wisata di Medan yang satu ini dibuka dari pukul 10 pagi dan tutup pukul 5 sore. Keindahannya membuat fotografer sering menjadikannya untuk berburu foto arsitektur maupun model. Pun anak sekolah, lumayan sering mengadakan
tour.
Baca Juga: Taman Alam Lumbini - Candi Pagoda Berkelas Dunia di Kabanjahe
Kuil Shri Mariamman
|
image via @graymeggy |
Terakhir, tempat wisata religi yang sayang jika kamu lewatkan yaitu Kuil Shri Mariamman. Kamu pasti dibuat kagum oleh keelokan destinasi ini. Pasalnya, semenjak dibangun pada 1881, kuil di Kampung Madras tersebut tetap terjaga kemegahannya.
Sebagai cagar budaya, wisatawan tentu diizinkan untuk berkunjung. Takjub rasanya menyaksikan Gopuram serta menara bertingkat di kuil yang dipenuhi warna-warni ini. Jika beruntung, kamu bisa sekalian melihat prosesi saat umat Hindu Medan merayakan tradisi Thaipusam.
Itulah 9 wisata religi Medan yang kami urutan secara acak. Kalau bosan ke luar kota dan memilih untuk mengeksplor rumah ibadah dan situs cagar budaya, tempat di atas dapat dikunjungi bersama teman ataupun keluarga.