Puncak Hoza - Rute ke Lokasi, Atraksi dan Harga Tiket Masuk
Puncak Hoza adalah wisata perbukitan yang terletak 70 km sebelah timur Labura. Dataran tinggi menghadap ke arah Rantau Prapat, dekat dari simpang Aek Pamingke tersebut, menawarkan kekhasan tersendiri dengan studio alamnya yang dijamin mengejutkan.
Setelah jalur trekking Kampung Yaman kembali dibuka, tempat dimana Puncak Hoza berada seolah-olah menjadi gugusan lereng perbukitan istimewa. Eksotika alam dan keindahan pemandangan luar biasa merupakan suguhan menawan yang tak pernah gagal memukau wisatawan.
Nama Puncak Hoza berasal dari kata "hosa" yang mempunyai arti "napas" Istilah itu merujuk pada cerita pendiri sekaligus pemilik. Dikatakan bahwa untuk menuju ke lokasi, pengunjung akan dihadapkan dengan rute menantang yang bikin napas ngos-ngosan.
Sangking komplitnya, beragam atraksi dan kegiatan wisata di Puncak Hoza pun dapat dilakukan. Aktivitas paling menonjol adalah mendaki lereng, camping, lintas alam dan memandangi keindahan perbukitan di seberang puncak dari area gardu pandang.
Akses ke lokasi dapat ditempuh dari 1 rute utama yakni melalui jalur jalan Jendral Sudirman tembus ke Jalan H. Hasan Kua. Lanjut ke Jalan Lintas Sumatera. belok kanan hingga tiba di kampung Yaman. Dari gerbang penanda dan pos penjagaan, trekking sekitar 15 menit. Menuju puncak, nantinya akan melewati arah menara Telkom.
Atau, untuk memudahkan kalian mencari rute tercepat, gunakan saja peta yang sengaja kami sematkan di atas, jadi kalian bisa memilih yang mana akses terbaik sekaligus mengetahui estimasi waktu yang diperlukan.
Tiket masuk ke destinasi wisata di Kampung Yaman ini masih berlaku hingga tahun 2020. Namun, pengelola bisa saja menaikkan atau menurunkan tarif. Pastikan untuk tetap update informasi melalui Instagram atau sosial media resminya ya.
Daya tarik pertama di Puncak Hoza Labura adalah udara segar dan hawa yang belum tercemar oleh polusi. Tetapi sebelum menikmati itu semua, kalian perlu mendaki kecil-kecilan nih. Yap, perjuangan seru seperti ini pastinya bakalan sulit terlupakan.
Setibanya di puncak, rasa lelah akan terbayar lunas! Nuasana wisata ala puncak yang kental dengan atmosfir dingin benar-benar hadir. Pesona itu, menciptakan ketenangan alam di tengah hutan tropis. Pun perkebunan di seberang puncak, terasa menyejukkan karena dipadati oleh tumbuhan hijau.
Lantaran spot berfoto menjadi menu utamanya, maka kebanyakan wisatawan lebih tertarik untuk mengexplor deretan wahana yang tersedia. Paling banyak disukai ialah spot lope-lope yang didesain berbentuk hati. Sebab dari titik ini, pemandangan dengan latar belakang lereng bukit dan lembah dapat dipotret dengan jelas.
Selanjutnya, khusus bagi para pemburu sunset, kalian akan menyaksikan panoramic view ketika matahari terbenam menyapu perbukitan. Lantaran momen seperti ini selalu berlangsung singkat, tak sedikit pengunjung yang memutuskan untuk mendirikan tenda di area camping agar tidak melewatkan sunrise tersebut.
Pepohonan yang tinggi menjulang juga asyik untuk bermain hammock. Sembari tidur-tiduran di tengah alam, kita dapat merelaksasi tubuh sambil menyelaraskan diri dengan alam yang indah. Tetapi, kalian harus bawa peralatan camping dan hammock sendiri. Karena pengelola wisata bukit belum menyediakannya.
Fasilitas penunjang wisata belum terlalu banyak, boleh dibilang masih minim. Mau atau tidak, memang kita dituntut memenuhi kebutuhan pribadi secara mandiri. Tambah lagi, warung untuk makan dan minum belum ada di sekitar puncak ini.
Baca Juga: Bukit Singgolom - Tempat Mencari Sunrise di Danau Toba
Masalah jam operasional, Objek wisata di Kampung Yaman yang mirip Kalibiru Jogja ini dibuka setiap saat lho! jadi kapan saja kamu bisa mengunjungi Puncak Hosa Pamingke Labura. Mulai dari pukul 08:00 sampai 19:00. Kecuali ingin camping, tentu momen liburanmu lanjut sampai malam, kan? jangan lupa koordinasi dengan pengurus.
wisata di puncak hoza - image via windasary17/instagram |
Nama Puncak Hoza berasal dari kata "hosa" yang mempunyai arti "napas" Istilah itu merujuk pada cerita pendiri sekaligus pemilik. Dikatakan bahwa untuk menuju ke lokasi, pengunjung akan dihadapkan dengan rute menantang yang bikin napas ngos-ngosan.
Puncak Hoza
Digadang-gadang sebagai Kalibiru Jogja ala Pulau Sumatera, destinasi wisata di Kampung Yaman tidaklah kalah cantik. Pasalnya, tempat wisata seluas 2 hektar ini memiliki bentang alam yang sama indahnya sehingga selalu dijadikan destinasi primer, baik oleh warga maupun pendatang.Sangking komplitnya, beragam atraksi dan kegiatan wisata di Puncak Hoza pun dapat dilakukan. Aktivitas paling menonjol adalah mendaki lereng, camping, lintas alam dan memandangi keindahan perbukitan di seberang puncak dari area gardu pandang.
Rute Menuju Lokasi Puncak Hoza
Beralamat di Kampung Yaman, Aek Natas, Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara, 21455. Berjarak 37 kilometer dari Rantau Perapat dan Aek Kanopan, perjalanan menuju Puncak Hoza sendiri dapat dicapai dalam kurun waktu normal selama satu jam.Atau, untuk memudahkan kalian mencari rute tercepat, gunakan saja peta yang sengaja kami sematkan di atas, jadi kalian bisa memilih yang mana akses terbaik sekaligus mengetahui estimasi waktu yang diperlukan.
Tiket Masuk
Soal biaya retribusi, harga tiket masuk Puncak Hoza hanya sebesar Rp10.000 per orang, biaya tersebut cukup unik karena pihak manajemen menyebutnya sebagai donasi partisipasi. Nah, kalau dihitung-hitung, HTM yang ditawarkan murah banget, kan?Tiket masuk ke destinasi wisata di Kampung Yaman ini masih berlaku hingga tahun 2020. Namun, pengelola bisa saja menaikkan atau menurunkan tarif. Pastikan untuk tetap update informasi melalui Instagram atau sosial media resminya ya.
Atraksi dan Kegiatan Wisata
image via @ridhosiregarr & @111maretta/instagram |
Setibanya di puncak, rasa lelah akan terbayar lunas! Nuasana wisata ala puncak yang kental dengan atmosfir dingin benar-benar hadir. Pesona itu, menciptakan ketenangan alam di tengah hutan tropis. Pun perkebunan di seberang puncak, terasa menyejukkan karena dipadati oleh tumbuhan hijau.
Lantaran spot berfoto menjadi menu utamanya, maka kebanyakan wisatawan lebih tertarik untuk mengexplor deretan wahana yang tersedia. Paling banyak disukai ialah spot lope-lope yang didesain berbentuk hati. Sebab dari titik ini, pemandangan dengan latar belakang lereng bukit dan lembah dapat dipotret dengan jelas.
puncak hoza pamingke labura - image via dhyarpiandi & mulia_wandika/instagram |
Pepohonan yang tinggi menjulang juga asyik untuk bermain hammock. Sembari tidur-tiduran di tengah alam, kita dapat merelaksasi tubuh sambil menyelaraskan diri dengan alam yang indah. Tetapi, kalian harus bawa peralatan camping dan hammock sendiri. Karena pengelola wisata bukit belum menyediakannya.
Fasilitas penunjang wisata belum terlalu banyak, boleh dibilang masih minim. Mau atau tidak, memang kita dituntut memenuhi kebutuhan pribadi secara mandiri. Tambah lagi, warung untuk makan dan minum belum ada di sekitar puncak ini.
Baca Juga: Bukit Singgolom - Tempat Mencari Sunrise di Danau Toba
Masalah jam operasional, Objek wisata di Kampung Yaman yang mirip Kalibiru Jogja ini dibuka setiap saat lho! jadi kapan saja kamu bisa mengunjungi Puncak Hosa Pamingke Labura. Mulai dari pukul 08:00 sampai 19:00. Kecuali ingin camping, tentu momen liburanmu lanjut sampai malam, kan? jangan lupa koordinasi dengan pengurus.