Widget HTML Atas

13 Makanan Khas Nias dengan Cita Rasa Tradisional

Selain mengenali Suku Nias dari adat istiadat dan budaya unik. Mengetahui kuliner dengan cita rasa tradisional yang mereka miliki adalah hal menarik. Apalagi daerah kepulauan ini sangat kaya akan bumbu rempah yang tentu saja menjadikan makanan khas Nias semakin beragam.

Berbagai makanan tradisional Nias yang berasal dari Gunung Sitoli, Nias Selatan, Utara hingga Barat memiliki kelezatan otentik. Hal itu tak lain disebabkan oleh jenis olahan, variasi bahan dasar dan cara penyajian yang berbeda.

Makanan khas yang ada di Nias sangat unik jika dinilai dari bentuk, aroma dan tekstur. Namun sayang, hampir semua masakan etnik tersebut sulit ditemui diluar pulau Sumatera. Beberapa lagi sudah agak jarang dibuat.

Makanan Khas Nias

makanan khas nias
makanan khas nias dengan cita rasa tradisional - image via instagram/pemudapedulinias

Pada dasarnya, makanan tradisional dari Nias adalah kumpulan sajian tertentu yang identik dengan daging babi, ikan dan olahan hewan laut. Perbedaan paling mencolok dibandingkan kuliner dari daerah lain adalah proses pembuatannya yang punya teknik memasak sendiri.

Kali ini, Pariwisata Sumut sudah merangkum 13 makanan khas Nias dari 144 kuliner lokal yang sudah terinventaris. Semua sajian tradisional berikut mempunyai cita rasa lezat dan berkaitan dan kerap disajikan pada acara adat tertentu, yuk simak!

Babae

makanan khas nias
babae - image via niassatu.com
Salah satu ikon makanan tradisi lokal suku Nias paling populer yang oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dijadikan sebagai warisan cagar budaya tak benda dari Sumatera Utara adalah Babae.

Makanan khas yang asalnya dari Teluk Dalam, Nias Selatan ini hanya disajikan pada waktu dan kepada orang tertentu saja. Secara historis, masakan tersebut biasanya dihidangkan saat mengadakan ritual budaya. Seperti acara lamaran, pesta pernikahan dan perayaan kelahiran anggota keluarga baru.

Kuliner tradisional berbentuk bubur tersebut bukanlah sembarang bubur. Meski tak asing bagi warga Nias. Namun, tak semua orang dari pulau 'Lompat Batu' pandai membuat Baebae. Bahan dasarnya ialah campuran daging halus, resep rahasia dan kacang protein yang dimasak sampai lembek.

Ni Unago

makanan khas nias
bawi ni umago - image via instagram/ronidachi
Bagi pecinta kuliner pork, makanan tradisional asli dari Pulau Nias yang satu ini harus kamu cicipi. Bawi Ni Unago merupakan makanan berat yang terbuat dari daging b2 yang diasapi dalam kurun waktu 6-8 jam, ditambah dengan campuran bumbu dasar, cabai, bawang dan bumbu rempah sehingga menciptakan santapan nikmat.

Berbeda dengan daging pada umumnya, masakan Nias Barat ini sering kali dibungkus dengan daun unik yang cuma bisa ditemukan di Nias, yakni Bulu Damo sehingga memberikan cita rasa tradisional yang semakin terasa di lidah.

Nibini Ogo

makanan khas nias
nibiniogo - image via nidar lasoni barasi/fb
Dalam bahasa Nias, Nibini Ogo berarti sejenis makanan tradisional yang cara memasaknya menggunakan media daun pisang muda. Sebut saja pepes versi Nisel. Nah isinya tergantung selera, bisa daging atau boleh juga ikan laut/tawar.

Nibini Ogo yang sudah diolesi bumbu secara merata kemudian dibungkus rapat, tujuannya tidak sekadar agar tidak terkena asap atau debu sesaat sebelum dipanggang.  Setelah 20 menit, makanan unik dari dataran rendah Nias siap disajikan.

Sepiring nasi tak akan cukup jika Nibini Ogo sudah dihidangkan, bakalan tambah-tambah terus sampai kekenyangan. Kalau mau membuat Nibini Ogo sendiri di rumah, daging B2 bisa digantikan dengan daging sapi.

Fakhe Nifalogu

makanan khas nias
fakhe nifalogu - image via noniewati telambanua
Nasi di Nias sama saja dengan nasi khas Nusantara. Tetapi nasi yang dinamakan Fakhe Nifalogu ini adalah masakan tradisional dari Nias bagian Utara yang luar biasa unik.

Apa sebabnya? Jika masyarakat luar menanak nasi dengan dandang, maka Fakhe Nifalogu justru ditanak di dalam periuk tanah liat. Setelah dimasak matang di atas bara api, nasi langsung ditaruh ke permukaan daun pisang kepok dengan posisi terbalik.

Fakhe Nifalogu menjadi suatu simbol jika di suatu kampung sedang berlangsung pesta yang disertai dengan upacara tradisional suku Nias. Namun sekarang, makanan ini sudah dimasyarakatkan. Bahkan di Gunung Sitoli, sudah ada rumah makan yang menyediakan menu tersebut.

Lehedalo Nifange

lehedalo nifange - image via facebook/agnez.bkery
Lehedalo Nifange adalah menu unggulan yang paling mudah dijumpai di tanah Nias. Masakan berbahan dasar pucuk daun talas muda ini sudah menjadi menu keseharian yang melegenda. Lehedalo Nifange menyajikan sayuran yang direndang.

Teknik memasak Lehadalo Nifange tidaklah terlalu sulit, cenderung gampang jika terbiasa bekerja di dapur. Cara pertamanya ialah dengan membersihkan dan memilah daun talas. Kemudian dimasukkan ke dalam wajan berisi air, Setelah mendidih, tuangkan bumbu yang sudah dihaluskan yaitu cabe merah, kunyit dan bawang.

Jika tekstur daun ubi talas sudah hampir lunak, tuangkan perasan kelapa parut yang sudah berupa santan kental. Aduk pelan agar semua bumbu meresap. Tunggu hingga mengering sebelum siap disajikan. Proses pembuatan makanan ini sekitar 2 sampai 3 jam.

Kofo-kofo

makanan khas nias
image via lancangkuning.com
Kofo-kofo atau ikan goreng tradisional adalah makan yang sangat terkenal di daerah Nias, Sumatera Utara. Bahkan tidak sedikit hotel di Nias yang memiliki unit restoran memilih menu ini bagi para tamu lantaran laik dikonsumsi oleh tamu dengan latar belakang berbeda.

Masakan khas Nias yakni ini dibuat dari ikan segar yang seluruh bagian kulitnya sudah disisihkan. Proses berikutnya adalah menggoreng ikan hingga kering dan mencapai tingkat kematangan tertentu. Hal itu dilakukan supaya tekstur masakan lebih empuk.

Yang membuat makanan tradisional ini istimewa adalah proses memasaknya yang terbilang unik. Usai ikan laut digoreng, ikan kemudian dimasak dengan menambahkan air santan, kunyit tua dan cabai yang bercita rasa pedas.

Harinake

makanan khas nias
harinake - image via isme laia/facebook
Jika membahas tentang makanan tradisional Nias bagian Utara dan Barat, sajian kuliner bernama Harinake adalah salah satu menu yang memiliki filosofi adat. Masakan ini hanya dihidangkan tatkala menyambut kedatangan tamu terhormat yang masih berada pada jalur sistem kekerabatan.

Harinake sendiri dibuat dari daging babi atau ikan yang dicacah hingga berukuran kecil dan tipis. Makanan berkuah ini biasa disantap oleh keluarga besar. Umumnya, penduduk Nias Utara menjadikan makanna tradisional ini sebagai lauk nasi.

Kapan saja makanan adat di Nias ini disuguhkan? Dirangkum dari berbagai sumber, makanan ini paling sering disajikan ketika suatu keluarga besar berkumpul dalam rangka membagi harta warisan. Atau, ketika pihak mertua berkunjung ke rumah mempelai untuk pertama kalinya paska menikah.

Hambae Nititi

makanan khas nias
hambae nititi - image via rycko waruwu
Hambae Nititi yang dibuat dari daging ikan kepiting ini adalah panganan seafood khas Nias yang banyak dihidangkan oleh masyarakat di Kepulauan Hinako. Masakan ini wajib masuk daftar kuliner favorit karena kelezatan dan cita rasanya yang begitu spesial.

Makanan di Nias memang dipengaruhi oleh letaknya yang dikelilingi oleh laut dan samudera. Begitu juga dengan Hambae Nititi sendiri yang merupakan hasil olahan laut bersantan yang dimasak dengan cara tradisional.

Gaolo Bekhu

gaolo bekhu - image via facebook/pesonsouthnias
Penamaan Gaoko Bekhu sangat lekat dengan tanaman sagu. Ya, bahan utama kuliner Nias ini memang terbuat dari tepung sagu yang dicairkan. Penduduk desa Nisel biasa mengambil dan mengolah pohon sagu yang ditanam di ladang.

Bagi sebagian orang, Gaolo Bekhu merupakan makanan sederhana, tetapi tidaklah begitu. Sebab cita rasanya sangat enak, pas untuk menu makan pagi atau siang. Dalam penyajiannya, selalu disertai dengan ikan laut yang sudah diasinkan.

Bukan digoreng, tetapi ikan asin yang menjadi lauknya Gaolo Bekhu biasa dibakar. Untuk menambah sensasi pedas, penduduk Nisel juga punya cara sendiri dalam hal membuat sambal. Jadi cabe hijau atau merah dibakar di atas bara api, kemudian digiling dengan alat tradisional.

Gowi Nifufu


Kuliner tradisional Nias yang sayang jika tak dicicipi berikutnya adalah Gowi Nifulu. Sepintas, namanya mungkin agak kurang familiar. Namun, jika sudah melihatnya pasti kalian sadar kalau Gowi Nifufu ini rupanya adalah daun ubi jalar yang ditumbuk halus dengan menggunakan lesung.

Yang paling khas dari daun ubi tumbuk khas Nias adalah campuran bumbu rempah lokalnya. Tak ketinggalan lengkuas dan jahe. Seluruh bahan kemudian dijerang di atas perapian tanpa menggunakan minyak makan.

Kendati hanya dijadikan pelengkap nasi, tetapi Gowi Nifufu jelas sangat sehat untuk dikonsumsi. Kandungan asam amino dan proteinnya cukup tinggi sehingga bermanfaat bagus bagi tubuh.

Tamboyo

tamboyo adalah kuliner tradisional berbentuk ketupat di nias - image via risman zalukhu
Di Nias juga ada ketupat versi lokal lho! Namanya adalah Tamboyo. Dibandingkan ketupat se-Nusantara, makanan yang dibaluri dengan anyaman daun kelapa ini punya ciri khas berbeda, terutama bahan utamanya.

Nah, beras yang dipilih untuk membuat Tamboyo merupakan beras ketan sehingga teksturnya sangat pulen. Supaya enak dan berkualitas, ketupat Nias ini takarannya harus pas. Garamnya tidak boleh berlebih agar hasilnya tidak keasinan, tetapi gurih.

Baca Juga: Makanan Tradisional Suku Batak

Bawi Niasioni

kuliner tradisional nias
bawi niasoni - image via charles daelly
Salah satu kuliner tradisional paling unik dari Nias bagian Utara yakni daging babi yang diasinkan. Kaget kan? Karena di belahan bumi manapun, yang diasinkan itu lebih sering ikan tawar atau laut.

Rasa asin yang ditawarkan oleh bawi nisioni berasal dari larutan garam yang memeram daging babi selama berhari-hari. Jadi proses pembuatannya serba unik nih sob! Mula-mula daging babi atau orang Niha menyebutnya bawi dicampur dengan bumbu, selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah atau tempayan khusus.

Sebelum ditutup, butiran garam akan dituangkan ke dalam wadah itu hingga mencair sempurna. Makanan ini baru boleh dibuka setelah 1 minggu. Bisa langsung dimakan? Tentu tidak, bawi niasoni harus dibakar atau digoreng terlebih dahulu. Karena makanan ini sulit didapatkan di ibukota, kamu pantas mencobanya.

Silio Guro

kuliner tradisional nias
silio guro - image via reni cahya mutiasari
Silio Guro adalah kuliner tradisional Nias yang dibuat dari ikan udang segar. Resep spesial yang berasal dari daerah pesisir laut ini memang maknyus dan unik. Teknik memasaknya mudah sebab bahan dasarnya hanya dua yaitu udang giling dan kelapa parut.

Selama mengolah makanan khas Nias ini, kalian hanya perlu memperhatikan adonan agar udang dan parutan kelapa benar-benar tercampur sempurna. Jika 'Fale' sudah merata, ambil daun pisang kemudian masukkan hasil adonan Silio Guro.

Proses terakhir dari membuat masakan tradisional tersebut adalah membakarnya di tungku perapian. Soal rasa jangan ditanya, gurih, harum dan manis. Apalagi kalau dipadu padankan dengan nasi hangat. Makanya suku Nias asli tempo dulu selalu menjadikan menu ini untuk pendamping nasi.

Bagaimana nih? Sudah penasaran kan dengan makanan khas Nias yang kental dengan cita rasa tradisional ini. Selain membuat masakan sendiri, kalian bisa juga terbang dan mencicipi kuliner tersebut langsung dengan berkunjung ke wisata di Nias. Atur jadwal ya!