Widget HTML Atas

Snorkeling vs Diving, Ketahui 6 Perbedaan Berikut

"Ke air yuk, main snorkeling," Sebut teman yang hobi free diving di bawah laut. Berhubung belum tahu arti dan asal-usul dari kedua kata itu yakni snorkeling dan diving, kamu tentu agak gamang untuk mengiyakan, bukan?

Bagi sebagian orang, snorkeling dan diving adalah padanan kata yang selalu saja dianggap sama karena keduanya merupakan aktivitas wisata yang dominan dilakukan di laut. Namun, jika ditanya kepada ahli yang sudah profesional, mereka pasti bisa mengungkapkan jawaban yang lebih benar dan tepat.

Snorkeling adalah salah satu aktivitas wisata olahraga di laut yang digandrungi traveler. Tetapi bagaimana jika dibandingkan dengan diving? Berikut ini kami beri penjelasan tentang snorkeling dan diving secara tuntas agar kamu dapat membedakan kedua aktivitas wisata tersebut.

Apa Itu Snorkeling dan Diving?

snorkeling dan diving
snorkeling vs diving - image via instagram/indi_fahrizal
Sejak awal kemunculan hingga saat ini, snorkeling adalah olahraga air yang sangat populer dapat dapat ditemukan di berbagai destinasi wisata bertemakan laut. Berbeda dengan diving, kegiatan liburan ini berkembang lebih cepat secara komparatif.

Konon, sejarah penyebutan snorkeling bermula dari kebiasaan masyarakat Crete, Yunani sekitar 5.000 tahun silam. Pada era dekade Arestoteles itu, masyarakat Crete sudah terbiasa menggunakan alat bantu pernapasan ketika berenang di laut.

Berbicara soal snorkeling tidak lepas dari istilah Indonesia yaitu "selam permukaan". Sedangkan Diving maknanya lebih meluas karena terbagi lagi ke dalam beberapa kategori yaitu free diving, scuba diving dan surface supplied.

Dialihkan dari bahasa Inggris, adapun arti selam dangkal atau snorkeling adalah kegiatan di atas permukaan air dengan menggunakan bantuan peralatan snorkle, dengan atau tanpa fins (kaki katak) yang dilakukan untuk menikmati pemandangan bawah laut.

Lokasi dan Kedalaman

perbedaan snorkeling vs diving
seorang wisatawan sedang diving - image via indonesia.travel
Perbedaan pertama antara diving vs snorkeling adalah di tempat mana kegiatan itu biasa dilakukan. Tetapi perlu digarisbawahi jika lokasinya selalu identik dengan destinasi wisata marine tourism yaitu laut, pulau atau pantai.

Snorkeling adalah 3 aktivitas sekaligus meliputi menyelam, berenang dan mengapung di atas permukaan air dengan jangkauan kedalaman antara 0 hingga 3 meter (9 kaki). Sedangkan diving adalah kegiatan penyelaman di kedalaman 100 sampai 300 meter (984 kaki) di bawah air.

Hingga sekarang, belum ada orang yang bisa menyelam tanpa peralatan khusus. Kecuali suku Bajo yang dianugerahi kemampuan di atas rata-rata. Bagi Suku Bajo, snorkeling dan diving menjadi hal biasa karena mereka dapat bertahan di dalam air yang berkedalaman 70 meter tanpa perlu bantuan peralatan.

Perbedaan Biaya

perlengkapan dari snorkeling - image pariwisatasumut.net
Perbedaan selanjutnya antara diving dan snorkeling adalah soal banderol biaya. Saat ini banyak paket wisata yang menyertakan aktivitas snorkeling dan diving pada itinerary liburan yang ditawarkan. Lantas, mana yang lebih mahal?

Baca Juga: 9 Pantai di Aceh dengan Panorama Memukau

Dari pada diving, jelas yang lebih murah adalah snorkeling. Pasalnya, kamu cukup menyewa peralatan snorkle seharga Rp35.000 sudah bisa dipakai seharian. Bahkan, tak sedikit travelers yang mempunyai sendiri perlengkapannya. Sedangkan untuk diving, kalian harus merogoh kocek mulai 450 ribu - 900 ribu per jam.

Teknik dan Cara Memulai

snorkeling vs diving
perlengkapan saat sedang snorkeling - image instagram/s_sarimah
Tidak ada patokan dasar bagaimana cara snorkeling yang benar. Tetapi kalian hanya perlu melatih kemampuan renang, pernapasan dan teknik menarik napas. Dengan alat snorkel, kamu tetap dapat bernapas dengan memanfaatkan udara yang tersalurkan lewat selang.

Dalam hal teknik, diving berada jauh di depan snorkeling. Tak ada hal-hal simpel, semuanya harus melalui persiapan dan pelatihan khusus. Bahkan sebagian pemandu mewajibkan kamu untuk memiliki sertifikat lulus diving dari lembaga terpercaya.

Setidaknya, seorang diver pemula dituntut harus memiliki 4 kemampuan dasar, yaitu instruktur khusus, keahlian berenang, mengetahui fungsi alat menyelam dan lisensi. Teknik tertentu seperti rear roll method, mask clearing, standing front entry dan lainnya wajib juga diketahui.

Dari Segi Perlengkapan

snorkeling vs diving
image via @penyelam_gondrong
Salah satu nilai plus pada snorkeling adalah perlengkapannya sangat mudah didapat. Peralatan inti yang wajib dimiliki yaitu masker wajah (bukan masker kecantikan ya gurls), snorkel selang/mouthpiece dan baju renang. Ikut kata ibu Susi, tak perlu pakai fin kalau cuma snorkeling supaya terumbu karang tidak rusak.

Sebagai perbandingan, lagi-lagi diving jauh lebih kompleks dari segi perlengkapan yakni tabung udara, wetsuit atau drysuit, bouyancy compensation device atau jaket yang dapat terisi oleh udara, alat pemberat berupa ikat pinggang (integrated weights), wajib pakai fins, dive computer, senter air dan mask.

Baca Juga: Petualangan Spektakuler Pulau Weh, Dari Menyelam hingga Menginap di Resort

Baik snorkeling maupun diving menggunakan beberapa perlengkapan yang sama. Paling kontras ialah tabung udara yang memungkinkan diver bisa bertahan di kedalaman air dalam waktu yang cukup lama. Untuk snorkeling, kamu harus membiasakan diri untuk menahan napas sebelum menyelam.

Partisipan

Sebagai bagian dari aktivitas wisata olahraga air, snorkeling vs diving juga memiliki ketentuan berbeda terkait partisipan. Orang yang dianggap laik untuk diving harus berusia di atas 12 tahun. Hal itu sesuai arahan European Child Safety Alliance. Selain itu bagi yang punya penyakit tertentu juga tidak dibolehkan.

Bagaimana dengan snorkeling? Sepertinya belum ada aturan khusus, bagi anak-anak sudah bisa snorkeling dengan bantuan orangtua. Toh, cuma mengapung di atas air saja. Dan bukan pula menjelajah bawah laut.

Bagi kamu yang berniat untuk snorkeling dan diving, semoga perbedaan di atas bisa dijadikan panduan.