Widget HTML Atas

Kisah Boru Naitang dan Inarnaiborning


pariwisataSUMUT.Net - Objek wisata Boru Naitang adalah salah satu lokasi wisata budaya yang berada di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. Memiliki nilai spiritual, tempat ini kerap dikunjungi oleh suku Batak yang berasal dari luar daerah untuk mendapatkan aek (air) dan melakukan ritual budaya. Objek wisata Boru Naitang dan Labi-Labi memiliki suasana mistis yang cukup kental.

Kisah Boru Naitang
Boru Naitang dan Inarnaiborngin adalah dua saudara yang lahir secara kembar dan memiliki satu tali pusar. Mereka berdua tak terpisahkan semenjak lahir hingga akhirnya dewasa kelak. Namun Boru Naitang dan Inarnaiborning melakukan hubungan terlarang (incest) yang menyebabkan orang tua mereka mencoba menjodohkan Boru Naitang dengan seorang pria bermarga Sinaga.

Rasa cinta Boru Naitang menyebabkannya membunuh pria bermarga Sinaga tersebut, sang keluarga dari pihak mempelai laki-laki marah dan meminta agar Boru Naitang dihukum. 

Ada 3 jenis hukuman adat Batak yang ditujukan kepada Boru Naitang yakni:
1. Dilempar ke jurang
2. Dibakar dengan api
3. Ditenggelamkan di Danau Toba.

Atas inisiatif sendiri, Boru Naitang kemudian melakukan hukuman ketiga dengan cara menenggelamkan diri di Danau Toba. Seraya menangis karena harus meninggalkan Inarnaiborngin dan juga anaknya Situnggarnageduk. 
Di tempat dimana Boru Naitang menghukum dirinya sendiri berada di jalan Kejaksaan, Pangururan, Kab Samosir. Lokasinya tepat di ujung jalan dan disana terdapat sebuah Pohon Beringin yang sudah berusia tua dan diberi nama Pohon Jabi-Jabi. 

Pada umumnya para pengunjung yang datang berasal dari marga keturunan Naibaho. Mereka kerap membawa air dari sekitar Pohon Beringin (Jabi-Jabi) dan juga ranting atau daun Pohon Beringin yang menurut kesaksian mereka dapat dijadikan sebagai obat. 
Tempat ini kini telah dipugar dan menjadi salah satu tujuan wisata yang belum banyak diketahui oleh masyarakat dan wisatawan baik domestik maupun internasional. Bila anda ingin mengetahui lebih jauh mengenai kebudayaan Batak, sila berkunjung ke tempat wisata ini. Salam Peduli Pariwisata Sumut. (Text: Antonius Naibaho - Foto: medanbisnisdaily )