Widget HTML Atas

Dolok Tolong, Sudut Tersembunyi Menikmati Danau Toba & Prasasti Majapahit

dolok tolong - image via adisiahaan26 & togar_lamhot
Banyak destinasi yang layak disusur tatkala berkunjung ke Tobasa, Dolok Tolong misalnya, merupakan daerah hutan pinus di Kec. Tampahan, Gurgur Aek Raja, yang juga menyimpan prasasti sejarah antara pasukan Majapahit dan Batak etnis Toba.

Secara administratif, Dolok Tolong adalah sebuah desa di perbukitan setinggi 1.624 mdpl. Tempat ini diklaim sebagai dataran tertinggi di Kab. Toba Samosir. Sekaligus destinasi tersembunyi yang menawarkan situs budaya Mual Palakka Gading serta pesona alam sempurna dari berbagai sudut.

Puncak Dolok Tolong

Selama ini, kita selalu fokus terhadap Pantai Bulbul jika ingin menikmati Danau Toba di Balige. Padahal, terdapat beragam objek terpendam di lingkaran ibukota kabupaten tersebut. Salah satunya adalah Dolok Tolong yang menawarkan pemandangan indah.

Spot asik untuk menyaksikan danau Toba ini tak sekedar memberikan suasana alam yang tenang. Tapi wisatawan juga dapat menjumpai sebuah prasasti. Tidak banyak orang tahu keberadaan prasasti Mojopahit berikut cerita dibaliknya.

dolok tolong balige tampahan via andhy marpaung/fb

Perjalanan ke Dolok Tolong

Kita tidak perlu melewatkan perjalanan jauh untuk sampai di objek wisata tersebut. Dari Balige sendiri hanya 15 menit perjalanan. Pasalnya, jarak antara kedua daerah itu hanya terpaut 9 kilometer.

Perjalanan menuju lokasi tidak cukup bagus. Sisi kiri dan kanan jalan ditumbuhi rerumputan. Untuk kendaraan mobil, kondisi jalannya cenderung sempit dan tak bisa dilalui dua kendaraan secara berpapasan. Mungkin karena minusnya aksesibilitas itu pula, bukit ini jarang dikunjungi wisatawan.

Kita lebih baik menghentikan mesin kendaraan sejenak ketika di pertengahan jalan. Pasalnya, dari bahu jalan tersebut, pelancong tidak hanya dapat menyaksikan hamparan luas danau. Pun daerah persawahan yang anyar yakni Meat, dapat dilihat dan diabadikan eksotikanya.

dolok tolong toba samosir image via Rinaldy Hoetajoloe/fb

Spot Prasasti Majapahit (Mojopahit)

Setelah melewati rute tanjakan, sampailah kita di puncak, gunung tertinggi di Toba Samosir ini auranya memang sangat menawan. Mata tak akan jemu dengan pemandangan yang luar biasa tersaji dari area puncak.

Di sudut lain, berdiri sebuah Prasasti Dolok Tolong yang merupakan bukti sejarah bahwa pasukan kerajaan Majapahit pernah menginjakkan kaki di kawasan Tapanuli bagian Selatan. Termasuk tanah Batak, setelah terpukul dari Selat Melaka.

Dari berbagai referensi budaya dan sejarah, disebutkan jika dahulu dolok ini diberikan oleh Tuan Sorbadibanua kepada Putri Mojopahit yang kelak bernama Si Boru Basopaet. Bersama dengan pasukannya, mereka kemudian menetap di lereng perbukitan.

Keberadaan pasukan Majapahit di Tanah Batak kala itu akhirnya menciptakan bauran budaya Hindu dan Buddha di sebagian wilayah Sumatera Utara. Selain itu, daerah ini pun cukup familiar bagi umat Parmalim di Tobasa. Dan, dijuluki dengan istilah Tombak Longo-Longo Sisumbaon.

mual palakka gading - image via diana simbolon / fb

Mual Palakka Gading

Mual Palakka Gading adalah situs budaya di Dolok Tolong berupa mata air peninggalan dari Sisingamangaraja XII. Seperti diketahui, trah Tuan Sorbadibanua, nenek moyang Sisingamangaraja berasal dari daerah ini.

Mual Palakka Gading berbentuk sumur kecil berukuran 1 meter, airnya memang tidak jernih tapi tak pernah kering. Sekelilingnya di pagar dengan besi bercat merah, putih dan hitam. Sebuah bendera Batak tampak terpancang di dekat objek budaya tersebut.

Pengunjung Mual Palakka Gading biasanya keturunan marga Batak, mereka umumnya datang untuk ziarah. Uniknya, tak jauh dari mata air yang dibuat untuk mengenang nenek moyang Raja Sisingamangaraja itu, tumbuh pohon pohon anggir atau jeruk perut.

Sedikit membahas sejarah, objek wisata ini juga pernah disinggahi oleh tokoh proklamator RI yakni Bung Karno pada tahun 1948. Di desa yang kental dengan suasana tenang tersebut, beliau bertemu dengan penduduk dan menyampaikan kata-kata perjuangan.