Intip Indahnya Batu Marsiompaan yang Lagi Ngetop
Pada awal Mei hingga Agustus 2020, ada beberapa spot yang baru mencuat tetapi namanya sudah langsung nge-top. Salah satu yang mencuri perhatian lantaran dibarengi dengan legenda masyarakat lokal adalah Batu Marsiompaan di Samosir.
Kendati belum dibentuk menjadi lokasi wisata, pemandangan cantik yang berada di Batu Marsiompaan memang menciptakan formasi apik yang enak ditatap. Tempat yang juga tersohor dengan sebutan Batu Marompa ini menawarkan ketenangan di atas puncak bukit.
Terletak di Huta Tamba, Batu Marsiompaan merupakan fenomena dua buah batu dimana satu diantaranya terlihat seperti sedang menindih batu lainnya (Toba: maroppa: menggendong). Konon, pemandangan itu terbentuk karena kutukan. Penasaran? Simak ulasan berikut ini.
Menuju tempat ini memang sedikit menguras keringat. Untuk ke area puncak, rutenya sedikit mendaki dan hanya tersedia jalan setapak. Agar perjalanan lebih aman, teman Pariwisatasumut sebaiknya mempersiapkan energi dan bekal sendiri ya. Capek tak mengapa, karena keindahannya akan membayar lunas rasa lelahmu.
Titik awal perjalanan akan dimulai dari Desa Tamba Dolok, selanjutnya melewati jalur jalan di kebun-kebun kopi milik warga. Bila diestimasi, rata-rata waktu yang dihabiskan pengunjung untuk tiba di Batu Marsiompaan sekitar 50-60 menit. Tetapi hal ini tetap tergantung dengan kemampuan fisikmu.
Batu Marompa Tamba Dolok menjadi serpih kepingan alam yang tawarkan ketenangan hakiki. Tak heran jika banyak orang berlomba-lomba berkunjung ke sana setelah gambarnya sempat disangka editan oleh segelintir Warganet.
Batu bersusun yang menyerupai anjungan alami ini bisa sahabat PSN gunakan untuk menikmati bentang alamnya yang syahdu. Mencakup view danau yang mengintip di kejauhan, perkampungan Tamba hingga baris persawahan. Demi melihat itu, hati akan langsung damai dan bebas dari ruwetnya pikiran.
Sekiranya sahabat PSN ingin mencoba berfoto atau ber-narsis ria di tempat ini harus ekstra berhati-hati. Alih-alih mendapatkan gambar bagus, malah bisa terluka. Meski ketinggian Batu Marsiompaan tidak terlalu membahayakan, semestinya perlu diwaspadai.
Bukan melulu soal pemandangan cantik, cerita tentang Batu Batu Marompa juga ada serunya untuk disimak, terutama bagi kalangan muda-mudi yang kasmaran. Kisah ini merupakan romansa sepasang abang adik (marito) yang terikat persaudaraan.
Ceritanya bermula dari sosok mereka yang sudah hidup bersama sejak kecil. Seiring berputarnya waktu, kedekatan mereka mulai dianggap janggal. Lantaran hal itu dilarang oleh adat, akhirnya mereka dipisah-rumahkan. Tentu dengan harapan perasaan mereka pun ikut padam.
Namun sayang, berbagai upaya untuk memisahkan keduanya tak pernah berjalan mulus. Seribu satu cara tetap mereka lakukan agar bisa berjumpa. Pada suatu hari, abang adik itu ikut dengan warga lain mencari kayu ke dalam hutan. Warga sempat kecarian karena keduanya tak lagi ada dalam rombongan, bahkan hingga malam telah larut.
Batu tersebutlah yang kini diberi nama Batu Marsiompaan oleh warga. Di balik cerita tradisional Batak itu, ada dugaan jika batu Marompa tersebut adalah sisa dari letusan vulkanik Gn. Toba mengingat kawasan ini masih dalam lingkar Danau Toba.
Jika kalian berangkat dari tempat asal, ambil jalan menuju Pangururan. Bila ingin menggunakan transportasi umum, lihat informasi pada artikel kami: cara ke danau toba. Kemudian lanjutkan ke Pelabuhan Tarabunga (Palipi). Setelah membeli tiket, kapal akan membawa kamu menyeberang ke Desa Tamba. Setibanya di perkampungan ini kita harus trekking lagi.
Biaya berkunjung ke Batu Marompa belum ada lho! Jadi tak perlu keluar uang banyak lagi. Cukup memenuhi biaya perjalanan saja. Kalau masih bingung, bisa tanya atau minta warga Huta Tamba mengantarkanmu ya.
batu marompa di tamba dolok - image via @juper_tin |
Terletak di Huta Tamba, Batu Marsiompaan merupakan fenomena dua buah batu dimana satu diantaranya terlihat seperti sedang menindih batu lainnya (Toba: maroppa: menggendong). Konon, pemandangan itu terbentuk karena kutukan. Penasaran? Simak ulasan berikut ini.
Rute yang Sedikit Sulit
Batu Marsiompaan, adalah salah satu spot yang dapat dijumpai di Desa Tamba Dolok. Posisi persisnya ada di Huta Tamba, Kecamatan Sitio-tio, Kab. Samosir, Sumatera Utara. Kami sudah cantumkan peta dari aplikasi maps untuk panduan ke lokasi.Menuju tempat ini memang sedikit menguras keringat. Untuk ke area puncak, rutenya sedikit mendaki dan hanya tersedia jalan setapak. Agar perjalanan lebih aman, teman Pariwisatasumut sebaiknya mempersiapkan energi dan bekal sendiri ya. Capek tak mengapa, karena keindahannya akan membayar lunas rasa lelahmu.
Titik awal perjalanan akan dimulai dari Desa Tamba Dolok, selanjutnya melewati jalur jalan di kebun-kebun kopi milik warga. Bila diestimasi, rata-rata waktu yang dihabiskan pengunjung untuk tiba di Batu Marsiompaan sekitar 50-60 menit. Tetapi hal ini tetap tergantung dengan kemampuan fisikmu.
Sajikan Ketenangan Alam
batu marsiompaan sajikan keindahan alam dan cerita lokal image via @_caca132/instagram |
Batu bersusun yang menyerupai anjungan alami ini bisa sahabat PSN gunakan untuk menikmati bentang alamnya yang syahdu. Mencakup view danau yang mengintip di kejauhan, perkampungan Tamba hingga baris persawahan. Demi melihat itu, hati akan langsung damai dan bebas dari ruwetnya pikiran.
Sekiranya sahabat PSN ingin mencoba berfoto atau ber-narsis ria di tempat ini harus ekstra berhati-hati. Alih-alih mendapatkan gambar bagus, malah bisa terluka. Meski ketinggian Batu Marsiompaan tidak terlalu membahayakan, semestinya perlu diwaspadai.
Berawal dari Sebuah Legenda
batu marsiompaan sajikan danau toba - image via @anietamba |
Ceritanya bermula dari sosok mereka yang sudah hidup bersama sejak kecil. Seiring berputarnya waktu, kedekatan mereka mulai dianggap janggal. Lantaran hal itu dilarang oleh adat, akhirnya mereka dipisah-rumahkan. Tentu dengan harapan perasaan mereka pun ikut padam.
Namun sayang, berbagai upaya untuk memisahkan keduanya tak pernah berjalan mulus. Seribu satu cara tetap mereka lakukan agar bisa berjumpa. Pada suatu hari, abang adik itu ikut dengan warga lain mencari kayu ke dalam hutan. Warga sempat kecarian karena keduanya tak lagi ada dalam rombongan, bahkan hingga malam telah larut.
Baca Juga: Wisata di Desa SirungkungonRasa was-was pun mendera hati orangtua mereka. Pagi-pagi sekali, ayah dan ibunya dibantu warga lain mulai melakukan pencarian tetapi tak membuahkan hasil. Tepat di tepi sebuah bukit, mereka menemukan dua buah batu berukuran besar yang diduga merupakan jelmaan dari abang beradik itu.
Batu tersebutlah yang kini diberi nama Batu Marsiompaan oleh warga. Di balik cerita tradisional Batak itu, ada dugaan jika batu Marompa tersebut adalah sisa dari letusan vulkanik Gn. Toba mengingat kawasan ini masih dalam lingkar Danau Toba.
Lokasi
Ada beberapa jalur perjalanan yang kerap digunakan traveler untuk bisa sampai ke lokasi Batu Marsiompaan. Paling umum digunakan adalah via Pelabuhan Tarabunga yang ada di Palipi. Agar lebih mudah, begini caranya jika ingin pergi ke Batu Marompa:Jika kalian berangkat dari tempat asal, ambil jalan menuju Pangururan. Bila ingin menggunakan transportasi umum, lihat informasi pada artikel kami: cara ke danau toba. Kemudian lanjutkan ke Pelabuhan Tarabunga (Palipi). Setelah membeli tiket, kapal akan membawa kamu menyeberang ke Desa Tamba. Setibanya di perkampungan ini kita harus trekking lagi.
Biaya berkunjung ke Batu Marompa belum ada lho! Jadi tak perlu keluar uang banyak lagi. Cukup memenuhi biaya perjalanan saja. Kalau masih bingung, bisa tanya atau minta warga Huta Tamba mengantarkanmu ya.