Widget HTML Atas

Ini 4 Bandara di Sumatera Barat (Sumbar) yang Wajib Diketahui

bandar udara di padang dan sumatera barat via @apri_putra
Selain bus dan kereta api, Sumatera Barat juga terhubung dengan provinsi atau daerah lain melalui sarana transportasi udara. Keberadaan landasan pacu sekaligus terminal pesawat tentu sangat vital mengingat tingginya arus penerbangan dari berbagai destinasi menuju Padang dan Sumatera Barat.

Dengan luas mencapai 42 ribu kilometer persegi, wilayah Sumatera Barat yang dilalui oleh garis khatulistiwa ini tentu sangat membutuhkan jasa kebandarudaraan untuk mendukung sektor ekonomi dan pariwisata. Apalagi Sumbar diketahui sebagai destinasi wisata halal populer di Indonesia.

Untungnya, kini sudah ada beberapa Bandar Udara di Sumatera Barat yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat maupun wisatawan sebagai moda transportasi efisien. Bagi teman Traveler, nama bandara di Sumbar tentu wajib diketahui sebelum traveling lebih jauh.

Bandar Udara (Bandara) di Provinsi Sumatera Barat

Terdapat beberapa bandara di Sumatera Barat baik yang masih aktif maupun sudah dialih-fungsikan. Bandar udara tersebut tersebar di Kota Padang, Kepulauan Mentawai dan Padang Pariaman. Satu diantaranya melayani rute internasional.

1. Bandara Internasional Minangkabau (BIM)

bandara minangkabau via @@khairiah.katsir
Minangkabau International Airport () merupakan jasa transportasi udara termegah di kawasan Provinsi Sumatera Barat. Aktif pada Juli 2005, bandar udara ini menghabiskan 5 tahun proses pembangunan yang dimulai sejak 2001 silam.

Kelebihan dari Bandara Internasional Minangkabau terletak pada fungsinya yang juga dijadikan sebagai lokasi embarkasi serta debarkasi haji untuk jamaah dari beberapa provinsi di Pulau Sumatera seperti Jambi dan Bengkulu.

BIM memiliki landasan pacu dengan panjang sekitar 2,75 km di atas lahan seluas 4,27 kilometer. Program ke depan, bandara ini akan terhubung dengan Stasiun Simpang Haru melalui jalur kereta api. Kode untuk bandara ini adalah WIEE untuk ICAO dan PDG untuk IATA.

2. Bandar Udara Pusako Anak Nagari

bandara pusako nagari via @triwibowohari
Bandar Udara Pusako Nagari sempat dihentikan operasional beberapa tahun lalu. Namun, kembali dibuka sejak 2018 dan melayani rute dari Pasaman Barat ke beberapa destinasi seperti Sibolga dan Pekanbaru (Riau).

Soal landasan pacu, salah satu bandara di Sumbar ini memiliki panjang 1.000 meter. Saat ini, Bandara Pusako Anak Nagari dikelola oleh Pemda Pasaman Barat mengingat letaknya yang berada Jorong Laban, Luhak Nan Duo.

Berstatus bandara perintis, Pusako Anak Nagari masih dilayani oleh pesawat perintis seperti cassa 212, cesna 2018 dan grand caravan. Uniknya, airport ini sudah berusia cukup tua dan ternyata sudah dibangun sejak 1986 lho!.

Nah, Bandara Udara ini juga berdekatan dengan Mandailing Natal (Sumatera Utara). Kedua daerah ini identik sekali dengan destinasi wisata bahari terlihat dari garis pantai di Pasaman Barat dan Natal yang cukup panjang. Jangan lupa, Sumbar pun memiliki wisata mandeh yang sering disandingkan dengan Raja Ampat.

Baca Juga: Wisata Mandeh di Sumatera Barat

3. Bandara Udara Rokot

bandar udara rokot via @owilkens
Kepulauan Mentawai merupakan destinasi kultur dan bahari, sama halnya dengan Nias, terkenal sebagai destinasi surfing di Pulau Sumatera sehingga banyak diincar oleh wisatawan asing. Terbukti dari persentase pengunjung di pulau ini dimana turis asing mendominasi dibandingkan wisatawan nusantara.

Satu-satunya akses penghubung melalui transportasi udara dari Padang ke Mentawai adalah Rokot Airport. Sedang dalam pengembangan, luas Bandara Rokot di Kep. Mentawai ini nantinya akan ditambah 56 hektar dengan total pembiayaan sekitar 300 miliar serta diharapkan rampung pada 2021 mendatang.

Saat ini, rute penerbangan ke Bandara Rokot dari Bandara Minangkabau masih 3 kali dalam 1 minggu dan dilayani oleh maskapai penerbangan perintis.

Baca Juga: Tempat Wisata di Sumatera Barat

4. Bandar Udara Sutan Sjahrir

bandar udara tabing padang
Terakhir, ada bandara pertama di Sumbar yang dulunya dinamai Bandara Tabing. Sejak digantikan oleh Minangkabau Aiport, kebandaraan komersil otomatis terhenti dan difungsikan sebagai pangkalan militer.

Bandar udara kebanggaan Padang ini punya sejarah cukup panjang. Wajib diketahui jika Bandara Tabing atau Bandar Udara Sutan Sjahrir memang sudah direncanakan untuk dialihkan ke Bandara Minangkabau mulai tahun 1980 sebab jumlah penumpang di tempat ini semakin bertambah dari tahun ke tahun.

Wacana pemindahan juga diputuskan agar bandar udara sipil dan militer terpisah serta pemerataan pembangunan di daerah lainnya. (RK/PSN)