Wisata Sampuraga Madina - Rute ke Lokasi dan Obyek Menarik
Literasi budaya lokal dan keberadaan panas bumi menjadi perpaduan potensi geotourism yang tak boleh dipandang sebelah mata. Salah satu destinasi yang memiliki kedua karakteristik itu adalah wisata Sampuraga di Mandailing Natal (Madina).
Sampuraga Madina merupakan objek wisata alam dan kolam air panas di kawasan Sirambas, Kecamatan Panyabungan Barat yang sontak viral karena ramai dikunjungi warga setempat paska Idul Fitri 2020, bertepatan dengan selesainya program renovasi.
Jika sejenak membicarakan tentang Sampuraga, kita tidak akan bisa lepas dari legenda yang dimilikinya, bukan? yaitu kisah Sampuraga dan ibunya. Agar folklore tersebut tetap terjaga, maka Bupati Madina, Drs. H. Dahlan Hasan Nasution pun menata ulang dan mengoptimalisasi destinasi tersebut.
Akses menuju Desa Sampuraga yang bersebelahan dengan Desa Sabajior ini tidak separah dulu lagi, apalagi sekarang sudah dalam tahap perbaikan. Memang sih belum begitu optimal, tetapi sudah cukup nyaman untuk berkendaraan ke tempat itu.
Ngomongin soal tiket masuk, seluruh kawasan objek wisata di Sampuraga untuk saat ini belum ditetapkan alias masih free. Kecuali tempat tinggal kamu jauh, kamu hanya perlu memikirkan biaya transportasi dan uang pegangan cash saja.
Beberapa angkutan umum sudah mulai membuka trayek ke desa dimana objek wisata alam itu dapat dijumpai, ongkosnya tidak mahal kok. Berhubung tempatnya bertipe terbuka, jadi tidak ada jam operasional, kalian bisa datang sepanjang hari.
Tetapi, waktu terbaik untuk menikmati Wisata Sampuraga Mandailing Natal adalah pagi hingga siang hari. Bukan karena terik matahari, tetapi pengunjungnya sedang ramai-ramainya saat siang. Supaya kalian leluasa, baiknya datang pukul 9 atau 10 pagi.
Kolam air panas di Sampuraga merupakan atraksi utama yang dibentuk oleh struktur geologi. Hal serupa juga bisa dilihat di Aek Milas Sosopan Sipirok. Sehingga dapat disimpulkan jika sebaran fenomena seperti ini tidak hanya di satu titik.
Jika dahulu sempat terbengkalai, wujud Kolam Sampuraga terbaru sudah sangat terpelihara dengan baik. Permukaan tanah di mana mata air Sampuraga keluar, kini dipercantik dengan lapisan semen permanen dan batuan bercorak.
Kondisi kolam air panas itu benar-benar terawat karena sudah mendapatkan perhatian khusus. Di sekelilingnya, dibuat pagar pembatas agar pengunjung aman saat ingin melihat luapan mata air panas yang berasal dari dalam bumi tersebut.
Hal menarik lain yang dapat kamu temukan adalah terapi alam di pinggir aliran sungai Sampuraga. Sembari menikmati hembusan angin Madina, kalian bisa menselonjorkan kaki ke dalam sungai berukuran kecil itu dan merasakan relaksasi alam yang akan menjadi sensasi tak terlupakan.
Obyek wisata yang membuat nama Desa Sirambas menjadi terkenal ini memang diapit oleh barisan pegunungan hijau, sehingga menawarkan pemandangan yang menarik. Pun atraksi yang disuguhkan bisa dijadikan tujuan wisata alam dan geologi.
Air panas Sirambas sendiri memiliki temperatur bervariasi, mulai dari 98 hingga 100 derajat. Temperatur yang dijumpai di desa ini disebut-sebut paling panas jika dibandingkan dengan mata air panas di Bukit Sababatu dan Desa Longat.
Supaya kamu tidak penasaran dan bertanya-tanya lagi mengenai sejarah dan legenda Sampuraga di Mandailing Natal, kami sudah merangkumnya secara ringkas, berikut folklore yang berkembang hingga saat ini.
Konon, tersebutlah seorang pria yang dikisahkan durhaka terhadap ibunya. Hal itu bermula ketika ia memilih untuk merantau dari daerah asalnya Padang Bolak, tujuannya demi mengubah perjalanan hidup. Setibanya di Kerajaan Silancang, ia pun bekerja di rumah bangsawan kerajaan kaya raya yang saat itu dikuasai raja bernama Silanjang.
Upah dari ketelatenan dan kejujurannya, Raja Silanjang akhirnya memodali pria itu untuk membuka bisnis pribadi. Sukses dalam waktu singkat, sang raja kermudian menjodohkan putrinya dengan pria tersebut. Setelah gayung bersambut, tanggal pernikahan pun ditentukan, namun ia sedikit pun tak ingat akan ibunya yang justru mendengar kabar pernikahannya dari orang ke orang.
Di tengah rindu, sang ibu memutuskan untuk melihat hari bahagia putranya. Tepat di hari pernikahan, ia pun datang ke pesta besar itu. Sayangnya, sedikit pun Sampuraga tak menggubris, bahkan ia tega mengusir wanita yang telah membesarkannya itu dan tak mengakuinya sebagai ibu.
Seperginya ibu Sampuraga dari pesta pernikahan itu, hal luar biasa pun terjadi. Langit hitam disertai hujan seolah tak henti membasahi bumi. Bencana tak dapat ditolak, desa yang dihujani air selama berhari-hari akhirnya tenggelam. Beberapa hari selepas hujan reda, penduduk desa lain pun menemukan onggokan tanah dan bebatuan kapur yang dari bawahnya muncul air panas.
 |
| wisata sampuraga - image via @ardiansihombing/instagram |
Jika sejenak membicarakan tentang Sampuraga, kita tidak akan bisa lepas dari legenda yang dimilikinya, bukan? yaitu kisah Sampuraga dan ibunya. Agar folklore tersebut tetap terjaga, maka Bupati Madina, Drs. H. Dahlan Hasan Nasution pun menata ulang dan mengoptimalisasi destinasi tersebut.
Objek Wisata Sampuraga
Di wisata Sampuraga Mandailing Natal, selain kolam air panas, terdapat beberapa hal menarik lainnya yang akan kamu jumpai, intip guide dari Pariwisata Sumut berikut yuk!Akses ke Lokasi
Berjarak sekitar 17,6 km dari Kota Panyabungan bila ditempuh melalui jalan Aek Godang, Wisata Sampuraga berada di Desa Sirambas, Mandailing Natal. Ya, nama destinasi itu sendiri sesuai dengan letak administratifnya. Lihat titik koordinat di sini.Akses menuju Desa Sampuraga yang bersebelahan dengan Desa Sabajior ini tidak separah dulu lagi, apalagi sekarang sudah dalam tahap perbaikan. Memang sih belum begitu optimal, tetapi sudah cukup nyaman untuk berkendaraan ke tempat itu.
Tiket Masuk & Jam Buka
 |
| image via wildan daulay, nur arisah nasution |
Beberapa angkutan umum sudah mulai membuka trayek ke desa dimana objek wisata alam itu dapat dijumpai, ongkosnya tidak mahal kok. Berhubung tempatnya bertipe terbuka, jadi tidak ada jam operasional, kalian bisa datang sepanjang hari.
Tetapi, waktu terbaik untuk menikmati Wisata Sampuraga Mandailing Natal adalah pagi hingga siang hari. Bukan karena terik matahari, tetapi pengunjungnya sedang ramai-ramainya saat siang. Supaya kalian leluasa, baiknya datang pukul 9 atau 10 pagi.
Atraksi Menarik
Di kawasan wisata alam seluas 2 hektar ini, pengunjung dapat melakukan serangkaian aktivitas menarik karena fasilitasnya yang sudah lengkap seperti pondok, tempat istirahat dan air mancur. Jadi nggak sebatas berfoto saja lho!1. Melihat Kolam Sampuraga
 |
| kolam sampuraga - image via rohilah hasibuan |
Jika dahulu sempat terbengkalai, wujud Kolam Sampuraga terbaru sudah sangat terpelihara dengan baik. Permukaan tanah di mana mata air Sampuraga keluar, kini dipercantik dengan lapisan semen permanen dan batuan bercorak.
Kondisi kolam air panas itu benar-benar terawat karena sudah mendapatkan perhatian khusus. Di sekelilingnya, dibuat pagar pembatas agar pengunjung aman saat ingin melihat luapan mata air panas yang berasal dari dalam bumi tersebut.
2. Terapi Alam di Sungai Sampuraga
 |
| image via ridwanrangkuti/fb |
Obyek wisata yang membuat nama Desa Sirambas menjadi terkenal ini memang diapit oleh barisan pegunungan hijau, sehingga menawarkan pemandangan yang menarik. Pun atraksi yang disuguhkan bisa dijadikan tujuan wisata alam dan geologi.
Air panas Sirambas sendiri memiliki temperatur bervariasi, mulai dari 98 hingga 100 derajat. Temperatur yang dijumpai di desa ini disebut-sebut paling panas jika dibandingkan dengan mata air panas di Bukit Sababatu dan Desa Longat.
Legenda Sampuraga
 |
| kolam sampuraga - image via @ardiansihombing/instagram |
Konon, tersebutlah seorang pria yang dikisahkan durhaka terhadap ibunya. Hal itu bermula ketika ia memilih untuk merantau dari daerah asalnya Padang Bolak, tujuannya demi mengubah perjalanan hidup. Setibanya di Kerajaan Silancang, ia pun bekerja di rumah bangsawan kerajaan kaya raya yang saat itu dikuasai raja bernama Silanjang.
Upah dari ketelatenan dan kejujurannya, Raja Silanjang akhirnya memodali pria itu untuk membuka bisnis pribadi. Sukses dalam waktu singkat, sang raja kermudian menjodohkan putrinya dengan pria tersebut. Setelah gayung bersambut, tanggal pernikahan pun ditentukan, namun ia sedikit pun tak ingat akan ibunya yang justru mendengar kabar pernikahannya dari orang ke orang.
Di tengah rindu, sang ibu memutuskan untuk melihat hari bahagia putranya. Tepat di hari pernikahan, ia pun datang ke pesta besar itu. Sayangnya, sedikit pun Sampuraga tak menggubris, bahkan ia tega mengusir wanita yang telah membesarkannya itu dan tak mengakuinya sebagai ibu.
Seperginya ibu Sampuraga dari pesta pernikahan itu, hal luar biasa pun terjadi. Langit hitam disertai hujan seolah tak henti membasahi bumi. Bencana tak dapat ditolak, desa yang dihujani air selama berhari-hari akhirnya tenggelam. Beberapa hari selepas hujan reda, penduduk desa lain pun menemukan onggokan tanah dan bebatuan kapur yang dari bawahnya muncul air panas.