Widget HTML Atas

4 Wisata Air Terjun Baru di Karo yang Keren Namun Tersembunyi

Kondisi topografi berupa pegunungan dan perbukitan di Karo menjadikan kabupaten ini kaya akan destinasi alam sehingga sering kali dijuluki sebagai lumbungnya wisata air terjun di Sumatera Utara yang unik serta populer.

Tidak hanya Sipiso-Piso, Karo juga punya deretan air terjun baru yang keren dan tak kalah menawan lainnya. Karena belum terlalu terkenal dan masih tergolong obyek wisata baru, curug-curug tersebut masih terasa private dan alami.

Air Terjun di Kabupaten Karo

Menariknya, air terjun di Karo yang akan pariwisatasumut.net bahas disini rata-rata masih baru dengan pesona berbeda. Ada yang memiliki ketinggian mencapai belasan meter sampai yang nyaman untuk dijadikan pemandian alam. Tentu saja, wisata adventure ini wajib untuk dikunjungi.

1. Pemandian dan Air Terjun Namo Cengkeh

air terjun namo cengkeh - foto: @agape.kembaren
Belum pernah dengar Namo Cengkeh? ini adalah salah satu dari jajaran air terjun di desa wisata Pola Tebu yang mulai naik namanya sejak dijadikan sebagai destinasi desa wisata di Sumut.

Potensi terpendam berupa wisata air terjun di Karo yakni Namo Cengkeh sebenarnya sudah dijadikan sebagai tempat pemandian alam oleh warga sekitar. Namun, air terjun di Sumatera Utara yang menawan ini termasuk sepi lho.

Keunikan Air Terjun Batang Namo Cengkeh tampak dari pemandangannya yang nyaris menyerupai tirai dan terdiri dari 5 tingkat serta ketinggiannya disebut mencapai angka 25 meter. Di bawah debitnya, para pengunjung bisa untuk mandi-mandi.

Untuk sampai ke obyek wisata Pola Tebu yang sering juga dinamai Air Terjun Batang ini butuh waktu 2,5 jam kalau berangkatnya dari Berastagi. Nah, desa Pola Tebu secara administratif ada di wilayah Kecamatan Kuta Buluh.

2. Sampuren Mbulayan

air terjun mbulayan - foto: @dedenjulanda
Air Terjun Mbulayan sama kerennya, apalagi karena letaknya ada di tengah hutan sehingga kesan alami si 'Bumi Turang" ini benar-benar bikin pangling.

Sejak 2015 lalu, wisata air terjun di Karo tersebut mulai didatangi pengunjung yang umumnya hobi melakukan aktivitas petualangan lantaran fasilitas dan akses menuju aset pariwisata Karo ini memang belum sepenuhnya memadai.

Pesona alam di Sampuren Mbulayan yang lokasinya terletak di Desa Gunung Meriah ini cocok juga jadi tempat traking dan menyisir panorama hutan. Nah, di sekitar ini juga Simempar yang punya arus air berwarna toscha.

3. Air Terjun Kuta Rakyat

pande namura - foto: @devasbr
Punya dua nama, spot tersembunyi di perbatasan Langkat dan Karo ini kerap juga disebut air terjun Pande Namura yang punya debit air dengan ketinggian sekitar 15 meter dan keluar dari poros bebatuan.

Potret hutan alami yang mengepung wisata tersembunyi Pande Namura semakin menambah sudut pemandangan yang menarik. Namun, disini cukup banyak pacat jadi wajib ekstra hati-hati saat berkunjung.

Seperti disebutkan sebelumnya, Air Terjun di Karo bernama Pande Namura ini terletak di Desa Kuta Rakyat, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo tetapi bisa juga diakses dari Langkat.

4. Air Terjun Kembar di Merek

air terjun kembar - foto: @zulham.agustra
Mau destinasi lainnya yang aman dan gak perlu tantangan berat? nah Air Terjun Kembar cocok bagi Traveler yang lebih tertarik dengan liburan santai tetapi tetap memorable.

Yap, Air Terjun Kembar ini adalah bagian dari Taman Simalem Resort, pasti sudah tau kan resor wisata keren dan lengkap di Karo tersebut? jika sedang berada disini, cukup minta panduan dari manajemen, nanti akan dipandu ke lokasi dengan berjalan kaki dan menelusuri hutan sepanjang 1,2 kilometer.

Simalem memang punya 2 curug sekaligus lho!, letaknya berdekatan dan tidak terlalu deras dan juga cukup pendek namun tetap menyenangkan dan keren kok.

Baca Juga: Wisata Bukit Gajah Bobok di Karo yang Spektakuler

Jangan lupa, sebelum liburan ke 4 tempat di atas, perlu diketahui kalau berwisata alam ke air terjun tentunya bukanlah kegiatan sembarangan, butuh kehati-hatian dan wajib mengenakan perlengkapan yang aman, dari sepatu, pakaian hingga kotak P3K yang juga harus dibawa. Terutama jika tempat yang dituju masih tergolong air terjun tersembunyi dan belum dikelola. (SK/PSN)*